Lihat ke Halaman Asli

TJIPTADINATA EFFENDI

TERVERIFIKASI

Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Rahasia Dibalik Berkebun

Diperbarui: 10 Agustus 2025   07:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi pribadi 

Tanah Sejengkal, Manfaat Segunung: Rahasia Berkebun di Lahan Mini

Menjalani hobi berkebun tidak mengharuskan seseorang bergelar sarjana pertanian. Kita tidak perlu menguasai ilmu bercocok tanam sedetail para ahli, apalagi jika hanya mengelola lahan mini di pekarangan rumah. Yang terpenting adalah melakukannya dengan sepenuh hati.

Tidak masalah jika tanah kosong di halaman hanya sepetak kecil. Yang penting, jangan dikerjakan setengah hati. Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah membersihkan tanah dari rerumputan liar. Tujuannya, agar saat tanaman tumbuh, mereka tidak kekurangan nutrisi akibat berebut dengan rumput.

Dokumentasi pribadi 


Jika lahan yang dimiliki kecil, tentu jangan menanam pohon kelapa atau mangga yang memakan banyak ruang. Pilihlah tanaman "muda" yang bisa dipanen dalam hitungan hari atau minggu. Setelah lahan bersih, aduk tanah dengan pupuk hingga merata. Pilih jenis sayuran atau herbal sesuai selera, dan kalau bisa, tanamlah yang memiliki manfaat ganda.

Dokumentasi pribadi 

Misalnya, daun seledri. Selain untuk mempercantik tampilan sup, seledri juga bermanfaat untuk membantu mencegah hipertensi. Begitu juga dengan tanaman sereh atau lemongrass. Aromanya harum, rasanya segar, dan manfaatnya banyak. Sereh bisa dimasukkan dalam masakan seperti sup, soto, atau gulai. Bahkan, beberapa batang sereh yang direbus dapat menjadi minuman herbal yang menghangatkan tubuh dan membantu meredakan flu. Menikmati teh hangat dengan celupan sereh di sore hari, sembari duduk di teras, adalah kebahagiaan sederhana yang sulit tergantikan.

Memanfaatkan tanah sejengkal untuk menanam tanaman herbal tidak hanya menyehatkan tubuh, tetapi juga mempercantik pekarangan. Bahkan jika lahan sangat terbatas, masih ada cara kreatif. Ember plastik bekas, pot rusak, atau bahkan botol air mineral bisa disulap menjadi media tanam yang cantik.

Dokumentasi pribadi 


Berkebun bukan sekadar menghasilkan panen, tapi juga terapi jiwa. Saat kita menyentuh tanah, menanam bibit, menyiram setiap pagi, hingga melihat tunas hijau tumbuh, ada rasa damai dan kebahagiaan yang muncul tanpa diminta. Aktivitas ini melatih kesabaran, memberi kita alasan untuk bergerak, dan menjadi pengingat bahwa segala sesuatu yang dirawat dengan kasih akan tumbuh subur, sama seperti kehidupan kita sendiri.

Banyak orang menunda berkebun dengan alasan sibuk, tidak punya lahan, atau tidak tahu caranya. Padahal, setiap langkah kecil yang kita mulai hari ini akan membawa perubahan besar bagi tubuh dan jiwa di kemudian hari.

Mulailah dari yang paling sederhana: satu pot, satu bibit, dan satu tekad. Sirami setiap hari, rawat dengan hati, dan lihatlah bagaimana keajaiban kecil mulai tumbuh di hadapan Anda.

Berkebun tidak hanya menumbuhkan tanaman, tetapi juga menumbuhkan kebahagiaan, ketenangan, dan rasa syukur dalam hidup. Jadi, tunggu apa lagi? Ambil sekop kecil , sentuh tanahnya, tanam bibitnya dan biarkan berkebun menjadi sahabat baru yang menyehatkan tubuh sekaligus menenangkan jiwa.

Renungan kecil di pagi musim dingin 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline