Lihat ke Halaman Asli

Tesalonika Hsg

TERVERIFIKASI

Kompasianer 2024

Portal Kerja Dibuka Tiap Hari, Tapi yang Dipanggil Tetap Bukan Aku

Diperbarui: 7 Mei 2025   19:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Buka Portal Kerja (Sumber: Unsplash)

Di era digital seperti sekarang, portal kerja menjadi teman sehari-hari bagi para pencari kerja. Aksesnya mudah, pilihannya banyak, dan harapannya besar.

Setiap hari, ribuan orang membuka aplikasi lowongan kerja, mengisi data, memperbarui CV, dan menekan tombol "apply" dengan penuh ekspektasi. 

Namun kenyataannya, tidak semua mendapat panggilan wawancara. Banyak yang hanya menatap layar kosong, tanpa balasan, tanpa kejelasan.

Fenomena ini bukan hanya dialami segelintir orang. Di balik layar laptop dan ponsel, banyak anak muda yang merasa terjebak dalam siklus apply-diam-ditolak.

Mereka aktif melamar kerja setiap hari, namun yang masuk ke email bukanlah kabar gembira, melainkan penolakan otomatis atau bahkan tidak ada kabar sama sekali. 

Hal ini menciptakan tekanan mental yang seringkali tidak terlihat, namun sangat nyata.

Tekanan Sosial dan Realita yang Tak Terucap

Menjadi pengangguran di usia produktif bukan hanya soal tidak punya penghasilan, tetapi juga soal menghadapi ekspektasi sosial. 

Pertanyaan-pertanyaan seperti "Sekarang kerja di mana?" atau "Udah keterima belum?" sering kali terdengar biasa saja, tapi bisa memicu perasaan tidak nyaman. 

Terlebih jika dibandingkan dengan teman sebaya yang sudah bekerja, memiliki penghasilan tetap, dan terlihat mapan secara finansial.

Banyak pencari kerja yang mulai mempertanyakan kemampuan diri sendiri. Muncul rasa cemas, ragu, dan bahkan merasa tidak cukup layak. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline