Lihat ke Halaman Asli

Teguh Prasetiyo

MAHASISWA SOSIOLOGI

Kisah Matahari dan Bulan

Diperbarui: 3 September 2025   09:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi (Sumber: https://id.pinterest.com/pin/231372499598924880/)

Matahari menyala dengan angkuh di siang hari,
membakar langit, memberi terang tanpa henti.
Bulan menunggu dalam sunyi di balik malam,
mereka saling rindu, namun terpisah oleh ruang.

Satu benderang, satu bercahaya lembut,
berbeda kelas, berbeda jalan yang ditempuh.
Matahari tak mampu meredupkan silau,
bulan pun tak sanggup meninggalkan teduh.

Mereka berjumpa sesaat di gerhana,
cinta terlarang yang sebentar saja terasa.
Namun semesta menertawakan persatuan itu,
memaksa mereka kembali pada takdir semula.

Matahari bahagia dalam teriknya sendiri,
bulan pun damai dalam sunyi yang abadi.
Kisah cinta mereka menjadi dongeng waktu,
tentang bahagia yang berbeda, namun tetap satu.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline