Apa kabar kamu?
Kau tahu, pertanyaan ini selalu memantul di dinding pikiranku,
setiap kali malam terlalu sunyi untuk dijelaskan dengan logika.
Apa kabar kamu?
Masihkah senja menyapamu dengan warna-warna hangat?
Masihkah kau tertawa seperti dulu,
dengan tawa yang bisa meruntuhkan seluruh dinding duka?
Di sini aku duduk, menatap langit yang dulu kita pandang berdua,
mencoba menebak apakah kamu bahagia,
atau apakah kamu juga sesekali diam-diam