Konjungtor korelatif adalah kata hubung yang menghubungkan dua kata, frasa, atau klausa yang memiliki status sintaksis yang sama. Konjungtor korelatif terdiri atas dua bagian yang dipisahkan oleh salah satu kata, frasa, atau klausa yang dihubungkan (Alwi dkk: 2003). Dari definisi di atas kita maklumi bahwa konjungtor korelatif merupakan pasangan kata yang sudah tertentu. Sudah ada pasangan tersendiri yang tidak bisa berganti-ganti begitu saja.
Mari kita perhatikan senarai kalimat berkonjungtor korelatif berikut.
- Baik Pak Anwar maupun istrinya tidak suka merokok.
- Kita tidak hanya harus setuju, tetapi juga harus patuh.
- Mobil itu larinya demikian cepatnya sehingga sangat sukar untuk dipotret.
- Kita harus mengerjakannya sedemikian rupa sehingga hasilnya benar-benar baik.
- Apakah Anda setuju atau tidak, kami akan jalan terus.
- Entah disetujui entah tidak, dia tetap akan mengusulkan gagasannya.
- Jangankan orang lain, orang tuanya sendiri pun tidak dihormati.
Terkadang kita masih menemukan penggunaan konjungsi korelatif yang bukan pasangannya seperti berikut.
- Baik miskin ataupun kaya, kita tetap harus bersyukur.
- Tidak hanya berdoa, melainkan juga harus.
Dengan demikian, kompasianer budiman, mari kita biasakan menggunakan pasangan kata korelatif secara bijak, dalam arti sesuai dengan pasangannya masing-masing.
Referensi
Alwi, Hasan dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI