Lihat ke Halaman Asli

Silivester Kiik

Founder Sahabat Pena Likurai

Puisi-puisi Silivester Kiik

Diperbarui: 12 Agustus 2019   15:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: expertphotography.com

"Ku ingin membiarkan hati yang rapuh ini, dengan genggaman sekuntum mawar yang sudah tak wangi, dan sedikit keajaiban yang tak pasti (Silivester Kiik)".

MATA KATA

mereka telah pergi jauh
dengan uluran tangan kehampaan
tak lagi peduli
antara dua jalur "kebenaran dan kebohongan"

mereka meninggalkan bekas
antara satu sisi dan lainnya
dan menyimpan luka
untuk melihat dan mengingat kata yang tak pernah usai.

MENYULAM BAIT-BAIT RINDU

di sini !!!
di pintu batas kota
masih saja menyimpan rindu
pada tiap-tiap lembar yang polos
menyulamnya jadi potret kenangan

di sini !!!
masih saja pada catatan waktu
dengan jejak-jejak kaki yang sama
dengan sejumlah peka yang sama pula
biarlah pangkuanmu menyatukan hal yang abadi.

RAPUH

Ku ingin membiarkan hati yang rapuh ini,
Dengan genggaman sekuntum mawar yang sudah tak wangi,
Dan sedikit keajaiban yang tak pasti.

PUING-PUING USANG YANG TERCATAT

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline