Lihat ke Halaman Asli

Syifa Ardika

Mahasiswa Universitas Negeri Semarang

Belajar Nilai Moral Lewat Permainan: Syifa Ardika Mahasiswa PGSD Gelar Bakti Akademisi di SD Larangan Wonosobo

Diperbarui: 6 Oktober 2025   12:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Permainan Ular Tangga Perbuatan Baik dan Buruk

Wonosobo, 27 September 2025 — Suasana kelas 5 SD Larangan, Kabupaten Wonosobo, pagi itu penuh tawa dan semangat. Para siswa tampak antusias mengikuti kegiatan Bakti Akademisi yang diadakan oleh Syifa Ardika, mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). Kegiatan ini mengangkat tema “Belajar Perbuatan Baik dan Buruk Melalui Media Ular Tangga Edukatif.”

Berbeda dari permainan ular tangga biasa, media yang digunakan Syifa memiliki tampilan berwarna cerah dan dilengkapi gambar-gambar menarik tentang perilaku sehari-hari anak-anak. Setiap petak di papan permainan berisi pesan moral yang mengajarkan perbuatan baik dan buruk. Misalnya, “menolong teman” akan membawa pemain naik tangga, sedangkan “berbohong kepada guru” membuat pemain turun bersama ular.

Yang membuat permainan ini semakin seru adalah cara bermainnya yang unik. Anak-anak tidak menggunakan dadu, tetapi spinner berputar (roda angka) yang mereka putar secara bergantian. Setiap siswa menunggu giliran untuk memutar spinner dan melangkah sesuai angka yang ditunjuk jarum. Konsep bergiliran ini mengajarkan kesabaran, sportivitas, dan rasa tanggung jawab dalam bermain.

Anak-anak bermain ular tangga perbuatan baik dan buruk

“Anak-anak sangat antusias karena ada unsur kejutan setiap kali spinner diputar. Mereka belajar nilai moral sambil berlatih menunggu giliran dan menghargai teman,” jelas Syifa Ardika, mahasiswa PGSD yang merancang kegiatan ini.Kemeriahan terlihat di wajah para siswa. Mereka berteriak senang saat naik tangga karena perbuatan baik, dan tertawa saat harus turun karena tindakan yang kurang baik. “Asyik banget! Tadi aku naik tangga karena membantu teman membuang sampah,” ujar Rafi, siswa kelas 5 yang tampak gembira.

Antusias menjawab soal di ular tangga

Kepala SD Larangan, Ibu Muslimah, S.Pd.SD, mengapresiasi kegiatan tersebut. Ia menyebut permainan ular tangga edukatif ini sebagai media pembelajaran yang menyenangkan dan efektif untuk menanamkan nilai karakter sejak dini.

“Kegiatan ini sangat positif. Anak-anak belajar tanpa tekanan, justru dengan keceriaan. Nilai-nilai moral bisa tersampaikan lewat cara yang mereka sukai, dan itu luar biasa,” tutur Ibu Muslimah dengan bangga.

Penyerahan Sertifikat Pengakuan Karya dari Kepala Sekolah

Selain bermain, Syifa juga mengajak siswa berdiskusi tentang contoh perbuatan baik dan buruk di lingkungan sekolah maupun rumah. Di akhir kegiatan, setiap siswa menuliskan satu perilaku baik yang ingin mereka biasakan mulai hari itu, seperti berkata jujur, membantu teman, atau membuang sampah pada tempatnya.

Bagi Syifa, pengalaman ini menjadi momen berharga sebagai calon pendidik. “Saya belajar bahwa anak-anak lebih mudah memahami sesuatu jika mereka terlibat langsung. Melalui permainan, pesan moral tersampaikan tanpa harus banyak menasihati,” ujarnya penuh semangat.

Penutup

Melalui Bakti Akademisi di SD Larangan Wonosobo, Syifa Ardika berhasil menghadirkan pembelajaran karakter yang kreatif dan menyenangkan. Permainan ular tangga berputar ini bukan sekadar hiburan, tetapi juga sarana efektif untuk menumbuhkan nilai kejujuran, tolong-menolong, dan kedisiplinan dalam diri siswa sejak dini.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline