Pekanbaru , RIAU. Musibah kebakaran hutan dan lahan atau karhutla yang sering terjadi beberapa tahun belakangan ini di pulau Sumatra dan Kalimantan .
Menurut Badan Meteorologi , Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa pantauan satelit menunjukan beberapa kota/kab di pulau Sumatra dan Kalimantan tertutupi asab tebal .
Dipulau Sumatra khusus nya Provinsi Riau , akibat semakin tebalnya kabut asap dalam beberapa minggu belakangan kegiatan belajar dan mengajar di Sekolah Dasar (SD) , Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat, bahkan sampai keperguruan tinggi diliburkan. Tindakan ini langsung diambil oleh pemerintah daerah untuk meminimalisir para Pelajar/Mahasiswa terkena penyakit .
Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar dan Wakil Gubernur Riau (Wagubri) Edy Nasution juga menghibau masyarakat untuk senantiasa berdoa agar hujan turun , dan juga mengajak umat islam yang ada di Provinsi Riau untuk berdzikir dan melaksanakan sholat Istisqo (sholat meminta hujan). ."Semoga asap ini tidak menjadi bencana bagi masyarakat Riau, melainkan menjadi cobaan yang sedang kita hadapi. Kejadian asap merupakan pelajaran yang harus terus dibenahi. Agar hal ini tidak terjadi setiap tahunnya dan berharap kabut asap yang terjadi saat ini bisa segera diatas dan jangan sampai mengganggu keselamatan Rakyat Riau termasuk kegiatan belajar dan mengajar anak-anak sekolah di Riau.," kata Syamsuar.
Pada tanggal 23 September 2019 waktu sore hari , beberapa wilayah di pekanbaru mulai turun hujan yang cukup lebat seperti wilayah parit indah dan panam . hal ini sangat ditunggu masyarakat karena sudah beberapa bulan terkahir hujan tidak pernah turun di pekanbaru.
Hujan terus mengguyur Pekanbaru dan sekitarnya sampai saat ini (29/09/2019) . akibat hujan yang terus mengguyur pekanbaru , Alhamdulillah Asap yang tebal dalam beberapa minggu terakhir mulai menipis dan menghilang , bahkan menurut Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) yang tadinya dikategori BERBAHAYA sekarang turun menjadi Sedang .