Lihat ke Halaman Asli

Hubungan Interaksi Teman Sebaya Dengan Perilaku Asosial

Diperbarui: 20 Oktober 2021   14:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Haii teman-teman semua saya kali ini membahas tentang Hubungan Interaksi Teman Sebaya Dengan Perilaku Asosial yukk simakk

     Keberadaan anak sebagai mahkluk individu dan sosial mengandung pengertian bahwa anak merupakan mahkluk unik, dan merupakan perpaduan anatara aspek individu sebagai perwujudtan dirinya sendiri dan makhluk sosial sebagai anggota kelompok atau masyarakat. Seseorang  sebagai manusia individu dan sosial akan menampilkan tingkah laku tertentu dan  terjadi peristiwa pengaruh dan dapat mempengaruhi antara individu yang satu dengan individu yang lain.

      Perilaku sosial individu akan ditampilkan apabila anak berinteraksi dengan ditampilakn apabila anak berinteraksi dengan orang lain.  Hal ini individu dapat mengembangkan pola respon tertentu yang bersifat condong ke  konsisten dan akan stabil sehingga dapat ditampilkan dalam keadaan  sosial yang berbeda-beda.

      Manusia adalah mahluk sosial yang berarti memiliki kemampuan dan kebutuhan untuk berinteraksi dengan manusia lainnya. Namun bagaimana jika da manusia yang memiliki kesulitan untuk melakukannya, perilaku asocial adalah perilaku yang tidak mengetahui apa yang yang dituntut oleh kelompok sosial sehingga berperilakuyang tidak memenuhi tuntutan sosial. Oleh karena itu, mereka tidak diterima oleh kelompok dan terpaksa mereka menggunakan Sebagian besar waktu  untuk berada seorang diri. perilaku asocial anak usia dini ialah perilaku yang tidak tahu apa yang dituntut oleh sekelompok sosial sehingga dapat memperlihatkan tingkah laku yang tidak memenuhi hubungan sosial dengan orang lain contoh kurangnya rasa hormat terhadap orang lain.

     Tingkah lau asocial anak sangat sekali dipengaruhi oleh lingkungan sosialnya, baik dari lingkungan keluarga, sekolah, teman sebaya dan masyarakat. Apabila lingkungan sosial tersebut  memfasilitasi dan memberi peluang terhadap perkembangan anak secara positif, maka anak akan dapat mencapai perkembangan sosial secara matang. Sebaliknya apabila lingkungan sosial itu kurang kondusif, contohnya perilakuan yang kasar dari orang tua, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat yang tidak baik, maka perilaku sosial anak cenderung menampilkan perilaku yang menyimpang.

      Sosial merupakan tingkah laku yang relatif menetap yang diperhatikan oleh individu dalam berkomunikasi dengan orang lain. Orang yang berperilaku mencerminkan keberhasilan dalam proses sosialisasinya dikatakan sebagai orang yang sosial, sedangkan orang yang berperilaku mencerminkan proses sosialisasi dan berperilaku yang tidak memenuhi tuntutan sosial disebut asocial.

       Berinteraksi dengan teman sebaya anak akan memilih anak lain yang usianya hamper sama, dan didalam berinteraksi dengan teman sebaya lainnya, anak dituntut untuk dapat menerima teman sebayanya. Dalam penerimaan teman sebaya anak harus mampu menerima persamaan usia, menunjukkan minat terhadap permainan, dapat menerima teman lain dri kelompok, dapat menerima jenis kelamin lain,mandiri atau dapat lepas dari orang tua atau orang dewasa lain dan dapat menerima kelas sosial yang berbeda.

 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline