Lihat ke Halaman Asli

Jalan Berliku Jadi Atlet

Diperbarui: 5 Agustus 2021   05:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Polii / Rahayu (sumber: okezone.com)

Euforia atas kemenangan pasangan ganda puteri Indonesia Greysia Polli / Apriyani Rahayu yang mampu mempersembahkan medali emas terus brrlanjut. Imbasnya anak-anak yang semula malas berolahraga kini pagi-pagi sudah mengayunkan raket, trriaknya "Saya mau jadi atlet!".Benarkah untuk menjadi atlet cukup dengan rajin berolahraga?

Coba simak dan perhatikan diri Anda atau anak Ansa, apakah memiliki ciri-ciri berikut ini:

1. Olahraga bukan sekedar hobi

Lazimnya olahraga bermula dari hobi. Waktu kecil saya memiliki hobi brrmain catur. Ketika di sekolah diadakan Pekan Olahraga, saya selalu dimajukan untuk mewakili kelas. 

Bahkan karena prestasi disekolah cukup bagus, sering diminta sekolah untuk mewakili pada kejuaraan antar sekolah. 

Saat diminta untuk mengembangkan prestasi ke jenjang kota, saya jadi mempertimbangkan antara maju di bidang olahraga atau kemampuan sekolah. 

Akhirnya saya memilih yang kedua, karena belum ada jaminan yang baik bagi atket. 

Itu era tahun 1970-an, mungkin saat ini tahun 2021 atlet berprestasi sudah lebih mendapat perhatian dari Pemerintah. Konon kabarnya sebagai perebut medali emas olimpiade Tokyo 2020 Greysia Polii / Apriyani Rahayu akan diganjar hadiah 5M Rupiah.

2.Gemar berolahraga

Olahraga di sekolah diperkenalkan melalui pelajaran pendidikan jasmani. Karena sekolah saya dekat dengan stadion dan stadion renang, maka saya diprrkenalkan pada beberapa olahraga, seperti atletik, senam, sepakbola dan renang. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline