Perubahan Wujud Kijang Kencana untuk Mengelabui Rama Wijaya
Dalam sendratari Ramayana yang dipentaskan di kawasan candi Prambanan banyak hal menarik yang ditampilkan. Pada pementasan tanggal 20 Februari 2024, kami menyaksikan secara langsung di gedung kesenian Tri Murti tidak jauh dari situs candi Prambanan.
Cerita Ramayana sudah cukup dikenal masyarakat luas, khususnya masyarakat yang mencintai sejarah dan budaya di Indonesia. Dalam pementasan berbentuk seni drama dan tari (sendratari) banyak sentuhan artistik ditampilkan.
Para penonton dapat menikmati sendratari Ramayana dalam durasi lebih satu jam dengan senang, tidak bosan dan dapat terhibur. Pada pementasan tanggal 20 Februari 2024 itu, kami dapat menyaksikan para pemain tampil dengan penuh semangat sesuai peran masing-masing.
Kijang Kencana Mengelabui Rama Wijaya
Rama Wijaya yang sudah mempersunting Dewi Sinta mendapatkan ujian cukup berat. Pada saat melakukan "healing" di hutan, Rama Wijaya pergi bersama istri tercinta dan adik kandungnya, Laksmana.
Di hutan tersebut, Dewi Sinta melihat penampakan seekor kijang kencana yang sangat menarik perhatiannya. Padahal kijang tersebut adalah jelmaan dari anak buah Rahwana yang bernama Kala Marica.
Perubahan wujud dari raksasa menjadi seekor kijang kencana ditampilkan sangat apik di pentas. Dengan permainan lampu diredupkan hingga gelap, raksasa Kala Marica berubah (diganti) kijang kencana yang cukup lincah.
Dewi Sinta meminta kepada sang suami, Rama Wijaya, untuk menangkap kijang kencana itu. Sebagai suami yang baik tentu akan berusaha memenuhi permintaan sang istri.
Pergilah Rama Wijaya mengejar kijang kencana yang cukup lincah berlari tersebut. Dewi Sinta dititipkan kepada adik kandungnya, Laksmana.