Lihat ke Halaman Asli

Rahasia Sukses dan Kegagalan Proyek Software Terungkap!

Diperbarui: 3 Juni 2025   19:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Sukses dan Kegagalan Proyek Perangkat Lunak (Sumber: ChatGPT/OpenAI -- Ilustrasi Digital)

Pernahkah Anda bertanya, "Kenapa proyek software sering gagal, padahal sudah pakai metode Agile, Scrum, dan best practice lainnya?" Artikel ilmiah oleh Tamburri et al. (2020) membongkar misteri ini. Dalam sebuah kajian literatur sistematik terbaru, mereka mengidentifikasi lebih dari 500 faktor yang berkontribusi pada keberhasilan atau kegagalan proyek rekayasa perangkat lunak. Ini bukan sekadar teori -- ini adalah hasil dari pengumpulan dan analisis lebih dari 600 artikel ilmiah.

Membaca Ulang Arti Sukses dan Kegagalan

Sukses dalam rekayasa perangkat lunak tidak hanya soal produk jadi yang bisa jalan, tetapi bagaimana produk itu bisa bertahan, digunakan, dan memberi dampak positif secara berkelanjutan. Sebaliknya, kegagalan terjadi bukan hanya saat proyek bubar di tengah jalan, tetapi saat produk tidak memenuhi ekspektasi, tidak digunakan, atau membebani organisasi secara sosial dan teknis.

Faktor-Faktor Penentu: Dari Tim Hingga Dokumentasi

Dalam penelitiannya, penulis menemukan bahwa faktor manusia, struktur organisasi, dokumentasi, praktik terbaik, dan bahkan motivasi karyawan memiliki kontribusi besar. Menariknya, lima tema utama yang paling jarang diukur tetapi sangat penting adalah:

  1. Subversion -- Ketika individu atau kelompok dalam tim memiliki kepentingan tersembunyi yang bertentangan dengan tujuan proyek.

  2. Struktur Organisasi dan Motivasi -- Apakah tim bekerja dalam struktur yang mendukung dan termotivasi?

  3. Skills and Roles -- Kesesuaian peran dan kemampuan individu dalam tim.

  4. Best Practice Monitoring -- Apakah praktik terbaik hanya formalitas atau betul-betul diaplikasikan?

  5. Agility dan Dokumentasi -- Bukan hanya gesit, tapi juga terdokumentasi dengan baik.

Temuan Mencengangkan: Banyak yang Tidak Tahu Kenapa Proyek Gagal

Salah satu fakta mengejutkan adalah banyak proyek yang gagal karena tidak adanya metrik atau alat untuk mengukur kualitas proses dan orang. Kegagalan proyek sering terjadi tanpa bisa dijelaskan secara konkret, karena tidak ada mekanisme pelacakan faktor-faktor penyebabnya.

Misalnya, penggunaan metode Agile yang tidak dipahami secara menyeluruh justru menciptakan ilusi kecepatan dan efisiensi, padahal dalam kenyataan bisa mempercepat kegagalan jika tidak disertai pemahaman mendalam terhadap budaya dan struktur organisasi.

Implikasi Praktis

Artikel ini sangat penting bagi para manajer proyek, CTO, dan pengembang. Ia menyajikan model kualitas baru yang dapat digunakan untuk:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline