Pada 15 september 2024 saya melakukan pendakian ke Gunung Slamet Bersama satu teman saya. Gunung Slamet terletak di antara lima kabupaten yaitu Purbalingga, Pemalang , Banyumas, Tegal, dan Brebes. Gunung ini memiliki ketinggian 3.428 meter diatas permukaan air laut (mdpl). Pada kesempatan kali ini saya melakukan pendakian dengan cara tektok atau tidak menginap. Gunung yang dikenal dengan gunung tertinggi di Provinsi Jawa Tengah ini sebenarnya tidak cocok untuk tektok, namun saya dan teman saya nekat untuk mencoba tantangan dengan cara tektok ini.
Cerita berawal dari ajakan teman saya pada saat di kos, kebetulan dia satu kos dengan saya, sebut saja faran (nama teman saya). Pada saat itu saya mengiyakan ajakan dia untuk naik Gunung Slamet. Namun yang saya terkejut Ketika dia mengajak dengan cara tektok, dikarenakan alasan libur cuman dua hari dan tidak cukup jika harus menginap atau nge camp.
Pada 14 september siang saya dan teman saya berangkat menggunakan motor untuk menuju basecamp. Oh iya kali ini saya mendaki Gunung Slamet lewat jalur bambangan yang terletak Di Kabupaten Purbalingga, alasan saya kenapa naik jalur ini karena jarak yang terdekat dari kos saya yang terletak di Yogyakarta. Singkat cerita sampailah saya di basecamp Bambangan saat sore hari. Sesampainya saya disana kemudian langsung registrasi kepada petugas untuk izin medaki. Syarat yang dibutuhkan yaitu KTP , materai , dan surat keterangan sehat (yang sudah dibuat sebelum keebrangkatan).
Kemudian sembari menunggu malam hari, saya bersantai di basecamp dan berbincang-bincang dengan pendaki yang lain. Pada saat jam 8 malam saya tidur agar nanti jam 12 malam bangun untuk mulai melakukan pendakian. Oiya tektok gunung ini biasa di mulai jam 12 sampai jam 2 malam. Saat jam 12 malam saya dan teman saya memutuskan untuk menggunakan jasa ojek untuk samapai pos 1, karena jarak basecamp sampai pos 1 cukup jauh jika jalan. Untuk harga ojek terseubut jika malam Rp.100.000 dan jika siang hari Rp.75.000 lumayan menguras kantong pelajar hehe.
Setelah sampai dipos 1 , saya dan teman saya memulai pendakian yang sebenarnya dengan berjalan kaki. Kondisi pos 1 lumayan ramai dikarenakan saya naik pada hari sabtu di mana jika weekday ,gunung- gunung ramai dipadati pendaki. Untuk pos pendakian di Gunung Slamet via Bambangan ini berjumlah 9 pos hingga akhirnya puncak gunung.
Sesampainya saya di pos 2 , saya beristirahat sejenak untuk menyemil perbekalan yang saya bawa. Saya juga membungkus nasi yang saya beli di basecamp semalam untuk di makan di area sebelum puncak. Perjalanan di lanjutkan menuju pos 3, saya dan faran berjalan dengan ritme sangat santai, karena sangat menikmati perjalanan. Sesampainya di pos 3 kami beristirahat di salah satu warung yang ada disana sembari meminum susu hangat yang saya beli. Udara terasa amat dingin yang membuat bada saya mengigil. Karena saya sudah kedinginan maka perjalanan harus segera dilanjutkan.
Di pos 4 kami berhenti untuk foto di plang bertuliskan pos 4 samaranthu. Konon katanya pos 4 ini gerbang ghoib di Gunung Slamet. Oleh karena itu, iconic dari jalur ini terletak di pos 4 ini. Setelah puas berfoto-foto kami pun melanjutkan pendakian. Pos 5 sampai pos 8 kami tidak berhenti agar pendakian tidak memakan waktu lama.
Saat sampai di pos 9 atau pos terakhir sebelum puncak kami makan nasi bungkus terlebih dahulu untuk mengisi energi yang sudah terkuras. Sekitar jam 8 pagi kami melanjutkan perjalanan untuk menuju puncak gunung. Saat jam 9 kami sampai di puncak Gunung Slamet. Saya melakukan selebrasi kecil karena sudah berhasil menggapai pucak gunung tertinggi di Jawa Tengah. Saat di puncak kondisi sangat ramai sehingga untuk berfoto di plakat tulisan puncak harus antri terlebih dahulu.
Perasaan sudah bercampur aduk karena senang dan terharu karena bisa sampai puncak. Kami memakan waktu sekitar 8-9 jam hingga akhir nya kami menginjakkan kaki di puncak Gunung Slamet. Untuk estimasi setiap pos sekitar 45 menit sampai 1 jam. Setelah puas berfoto-foto kami memutuskan untuk turun ke basecamp saat jam 10 pagi. Singkat cerita kami sampai di basecamp jam 2 siang kemudian beristirahat sejenak dan dilanjutkan pulang ke kos di Yogyakarta.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI