Lihat ke Halaman Asli

sugita

Menulis merupakan bagian hidup

Meningkatnya Karakter Bangsa Merupakan Langkah Indonesia Menjadi Negara Maju

Diperbarui: 29 Juli 2021   10:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

bebaspedia.com

       

Permasalahan penyimpangan perilaku baik yang dilakukan oleh kalangan remaja maupun yang melibatkan para pemimpin yang terjadi akhir-akhir ini di negara kita sebenarnya tidak lepas dari persoalan "Karakter". Pendidikan karakter yang seharusnya didapatkan sejak masa kanak-kanak malah membuat anak tersebut menyimpang dari apa yang diharapkan.

Hal ini seiring dengan kecenderungan bahwa seorang remaja yang sedang mencari identitas diri, selalu mencari hal-hal baru ditambah lagi dengan pengaruh kebudayaan asing yang sangat kuat mempengaruhi generasi muda, hal ini dapat membuat mereka terjerumus lebih dalam kepada hal- hal negatif. Pada tahap ini, orang tua dan pendidik berperan penting dalam memberi pendidikan dan pengawasan kepada anak tersebut. Sebagai seorang pendidik, tentunya tidak akan berpangku tangan melihat kondisi generasi muda di Indonesia saat ini.

Realitas ini pada akhirnya menggugah penulis ,melalui artikel ini untuk kembali menghidupkan nilai-nilai pendidikan karakter yang dirasa saat ini mulai tergerus oleh laju arus globalisasi dan modernisasi yang tak terbendung lagi. Dunia pendidikan adalah sebagai benteng terakhir yang mampu menahan derasnya terjangan dekadensi moral yang melanda bangsa ini. Tidak dapat dipungkiri lagi, dunia pendidikan saat ini hanya mengedepankan penguasaan aspek keilmuan dan kecerdasan anak. Adapun pembentukan karakter dan nilai-nilai budaya bangsa di dalam diri siswa terpinggirkan.

Pendidikan karakter sesungguhnya memiliki intensitas yang sangat besar dalam membangun anak bangsa. Dan semestinya Pendidikan Karakter termasuk dalam materi yang harus dipelajari dan dikuasai serta direalisasikan oleh peserta didik dalam kehidupan sehari-hari di era Bonus demografi.

Berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2020 , jumlah Indonesia penduduknya 270,20 juta jiwa , dan saat ini telah mengalami Bonus Demografi yakni penduduk usia produktif lebih banyak dibanding penduduk yang tidak produktif .Penduduk produktif berusia 15 - 64 tahun, sedangkan penduduk yang tidak produktif usia antara 0 -14 tahun dan usia 65 tahun keatas .Jumlah penduduk usia produktif berkisar 70,7 % dan sisanya 29,3% penduduk yang tidak produktif.

Dengan besarnya jumlah penduduk produktif di negara kita ini perlu program cemerlang

untuk membidik dan memanfaatkan penduduk produktif tersebut.

Beberapa strategi telah dilakukan oleh pemerintah dengan beberapa program yakni ;

1. Menerapkan wajib belajar baik bagi anak -anak peserta didik maupun melaksanakan

program paket belajar bagi penduduk yang usianya sudah lewat. Juga dilakukan program

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline