Pendidikan dasar merupakan fondasi penting dalam perkemangan ana, di mana mereka mulai memahami konsep-konsep dasar ilmu pengetahuan, bahasa, dan seni. Salah satu keterampilan yang sangat berhaarga untuk dikembangkan di tingkat sekolah dasar yaitu keterampilan menulis puisi. Mengajarkan puisi kepada anak-anak di sekolah dasar sering kali dianggap sebagai tugas yang sulit. Banyak yang menganggap puisi sebagai sesuatu yang rumit dan tidak relevan dengan anak-anak. Namun, tahukah anda bahwa puisi merupakan salah satu jembatan untuk melatih kreativitas, imajinasi, dan kepekaan bahasa pada anak-anak. Supriyadi (2006) menyatakan bahwa mengenalkan puisi sejak dini membantu anak-anak mengapresiasi karya sastra dengan lebih baik. Puisi tidak hanya sekedar rangkaian kata indah, melainkan jendela imajinasi yang membuka perspektif baru bagi anak-anak. Pada usia sekolah dasar, anak-anak sedang mengalami masa perkembangan bahasa dan kreativitas yang pesat. Menulis puisi bukan hanya sekedar aktivitas akademis tetapi juga perjalanan eksplorasi diri yang mendalam. Melalui mendengar, memahami, menulis puisi sendiri, anak-anak belajar bahwa kata-kata bisa menjadi alat yang kuat untuk menyampaikan perasaan dan cerita.
Saat berbicara mengenai puisi, inspirasi dapat muncul dari mana saja. Namun, adakah yang lebih dekat dan mudah diakses daripada lingkungan sekitar? Lingkungan sekitar dapat menjadi inspirasi yang luar biasa dalam menulis puisi. Alih-alih menjadi pelajaran yang membosankan, puisi bisa dihidupkan melalui elemen-elemen yang akrab dengan kehidupan sehari-hari anak, seperti suara burung, desiran angin, gemericik air, hingga aroma tanah setelah hujan, semua pengalaman itu dapat menjadi dasar puisi yang luar biasa.
Penelitian telah membuktikan bahwa lingkungan alam memiliki dampak positif terhadap perkembangan kognitif dan afektif siswa (Jiwaningrum & Suryono, 2014). Dengan menyertakan unsur alam ke dalam pembelajaran, anak-anak tidak hanya belajar dari buku, tetapi juga dari pengalaman langsung. Mengintegrasikan elemen alam tidak harus menggunakan peralatan yang canggih atau biaya besar, misalnya, dari kegiatan sederhana seperti berjalan-jalan di taman bisa menjadi inspirasi bagi anak-anak untuk menulis puisi seperti keindahan bunga, suara burung, atau bahkan gerak awan oleh angin. Ini akan mendorong mereka untuk mengamati detail-detail kecil yang sebelumnya mungkin mereka abaikan.
Selain mengembangkan keterampilan berbahasa, pendekatan ini juga menikatkan rasa kepedulian siswa terhadap lingkungan. Mereka belajar untuk mencintai dan menjaga alam, karena mereka merasa terhubung dengan lingkungan di sekitar mereka. Jannah (2021) mencatat bahwa pendekkatan ini meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Mereka merasa bahwa apa yang mereka pelajari relevan dengan kehidupan mereka sehari-hari. Puisi yang mereka tulis bukan hanya sekedar tugas, tetapi cerminan dari pengalaman perasaan mereka.
Dalam mengajarkan puisi berbasis lingkungan ini tentu saja ada bebrapa tantangan yang dihadapi. Tantangan yang pertama dalam mengajarkan puisi yaitu menghilangkan terlebih dahulu anggapan bahwa mengajarkan puisi itu adalah sesuatu yang rumit dan membosankan. Guru ataupun orang tua perlu menciptakan suasan yang menyenangkan, dimana anak-anak merasa bebas mengekspresikan diri tanpa takut di nilai atau salah. Terlebih pasti ada beberapa anak yang takut atau merasa kesulitasn dalam mengekspresikan dri melalui puisi. Sehingga peran guru dan orang tua sangat penting untuk memberikan dukungan dan bimbingan. Tantangan lainnya yaitu tidak semua orang tua atu guru memiliki waktu dan sumber daya untuk sering membawa anak ke luar di alam terbuka. Alternatifnya dapat dengan membawa elemen alam pada anak, misal dengan membawa potongan daun, bunga, atau batuan kecil untuk diamati dan dijadikan inspirasi dalam menulis sebuah puisi.
Cara kreatif mengajarkan puisi
Beberapa cara kreatif yang dapat digunakan untuk mengajarkan puisi pada anak-anak dengan memanfaatkan lingunga sekitar yang dapat anda terapkan antara lain:
1. Kunjungan atau observasi langsung ke alam.
Mengajak anak untuk mengunjungi taman, hutan, atau pantai dapat menjadi pengalaman berharga. Di sana mereka dapat mengamati keindahan alam, mendengarkan suara-suara alam, dan merasakan berbagai elemen lingkungan. Setelah kunjungan ajak anak-anak untuk menulis puisi berdasarkan pengalaman mereka.
2. Menggunakan media visual.
Anak-anak dapat diajak untuk mengumpulkan benda-benda alami seperti daun, bunga, atau batu. Kemudian, mereka dapat membuat kolase atau poster dari benda-benda tersebut dan menulis puisi yang terinspirasi oleh karya seni mereka. Pendekatan ini tidak hanya melatih kreativitas, tetapi juga mengajarkan mereka untuk menghargai keindahan alam.
3. Aktivitas berdasarkan indra.