Lihat ke Halaman Asli

Sonia MutasimatulAzimah

Sherennade Senja

Hidup Hari Ini, Rasa Masa Lalu

Diperbarui: 20 Juni 2020   04:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

source : https://www.pexels.com

Pahit. Mayoritas orang setuju dengan kata sifat ini sebagai jawaban dari pertanyaan : "Bagaimana masa lalumu?", atau pertanyaan yang semacamnya. Entah di hari ini orang tersebut dalam keadaan yang manis/bahagia, atau bahkan masih tetap pahit.

Bayangan masa lalu terkadang datang di waktu yang kurang tepat. Seperti ketika sedang mengerjakan hal-hal penting. Sekelibat ia lewat dalam pikiran, yang tanpa rasa bersalah ia juga menjatuhkan rasa yang dulu pernah ada. Ia juga menghampiri pikiran manusia-manusia yang sedang kosong saat melamun. Kali ini tak hanya menjatuhkan saja.

Namun ia seolah mengajak manusia (yang sedang melamun tersebut) untuk bercengkrama membahas hal-hal yang seharusnya sudah terlewat. Sungguh ini tidak enak sekali. Aku hidup di hari ini, namun mengapa yang kurasakan hanya getirnya masa yang sudah berlalu?

Melupakan Masa Lalu

Terjebak dan terikat dengan masa lalu. Seolah-olah bukan individu yang merdeka, namun individu yang kemana-mana selalu diawasi, diikat, dijerat dan dikekang oleh masa lalu.

Masa lalu adalah bagian dari diri. Dengannya seseorang tumbuh dan dengannya bisa sampai pada hari ini. Masa lalu adalah ibu kedua setelah ibu yang melahirkan anak-anaknya.

Masa lalu mengajarkan bagaimana hidup di hari ini. Ya. Masa lalu adalah pengalaman yang akan dijadikan bekal untuk menghadapi hal-hal yang akan datang di esok hari. Masa lalu adalah pelajaran.

Masa lalu memiliki peran. Mungkinkah seorang anak akan melupakan peran dan jasa ibunya yang telah membuatnya dewasa hingga hari ini?

Melupakan masa lalu bukanlah hal yang tepat bagi seseorang yang ingin merdeka dan bahagia. Terutama untuk orang-orang yang sukses pada hari ini, tentunya masa lalu adalah hal pahit yang manis untuk dikenang. Namun, bagi orang-orang yang masih terganggu dengan pahitnya masa lalu, menerimanya tentu bukan hal yang mudah. Inilah yang sering dikatakan orang-orang pesimis. Maka apa yang harus dilakukan?

Merubah Pola Pikir

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline