Lihat ke Halaman Asli

Soetiyastoko

☆ Mantan perancang strategi pemasaran produk farmasi & pengendali tim promosi produk etikal. Sudah tidak bekerja, usia sudah banyak, enerjik. Per 30 April 2023 telah ber-cucu 6 balita. Gemar menulis sejak berangkat remaja - Hingga kini aktif dikepengurusan berbagai organisasi sosial. Alumnnus Jurusan HI Fak.SOSPOL UNPAD, Angkatan 1975

Humaniora | MENITI SUNGAI DIRI --Catatan Liris di Lembah Bandung Utara

Diperbarui: 28 Juli 2025   18:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Copied from FB

Humaniora  |  MENITI SUNGAI DIRI --- Catatan Liris di Lembah Bandung Utara

DikToko
(Soetiyastoko)

Pagi itu, embun masih setia menggantung di ujung-ujung ilalang yang tumbuh liar di kaki bukit. Langit Cikole, Bandung Utara sedang berpuasa warna dan dijaga barisan tinggi cemara.

Kompak tarian dibariskan sepoi angin.

Kelabu menggulung perlahan seperti selimut tua yang tak ingin lekas disingkap. Aku memulai perjalanan menyusuri tepian sungai kecil---yang mengalir sejuk dari punggung gunung, membelah lembah, dan mengucapkan bisikannya pada setiap batu yang ia lewati.

Air itu, bening namun kadang keruh. Seperti aku. Seperti hidupku.

Langkah demi langkah terus kutapak-jejakan. Kulepaskan alas kakiku. Ingin kurasakan dingin tanah itu menembus telapak, seolah bumi sedang menyentuh jiwaku dengan bahasa yang tak bisa ditulis manusia.

Di bawah langit muram itu, aku menyuarakan afirmasi lembut kepada diriku sendiri.

*"Kau boleh lelah, tapi jangan berhenti."*
*"Kau boleh takut, tapi tetap melangkah."*

Aku tahu, berkata positif kepada diri sendiri bukan berarti menolak kenyataan.

Bukan seperti menabur bunga di atas luka yang belum kering, atau seperti menyiram pohon mati dengan air doa tanpa pernah menggali akar masalahnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline