Puisi | Kebetulan Lewat
DikToko
(Soetiyastoko)
Maaf, jika tumbuh harap
tapi
sejak awal
aku hanya tak sengaja
singgah
Aku tak pernah menebar rona
Sapa ramahku hanyalah santunku yang amat biasa
Maaf, jangan harap apa-apa
Aku hanya seulas angin
yang sentuhkan sejuk
di padang gersang
Bahkan aku tak punya embun
pembasuh debu kota
Aku hanya kebetulan lewat
menuju yang belum terdefinisikan.
Sekali lagi, mohon maaf
Semoga ada kafilah lain
yang
akan menetap.
________
Pagedangan, BSD, Kab. Tangerqng, Kamis, 10 Juli 2025
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI