Lihat ke Halaman Asli

Siti Rofiah f

Mahasiswa

Pandangan NU dalam mengimplementasikan aswaja

Diperbarui: 9 Mei 2025   19:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pandangan Nahdlatul Ulama (NU) dalam mengimplementasikan Ahlussunnah wal Jama'ah (Aswaja) menekankan pada prinsip-prinsip moderasi, toleransi, dan keseimbangan dalam beragama dan bermasyarakat. Berikut poin-poin pentingnya:

  • Landasan Ideologis dan Teologis
    NU menjadikan Aswaja sebagai pijakan utama dalam memahami dan mengamalkan Islam, berlandaskan pada akidah Ahlussunnah wal Jama'ah yang mengikuti paham Imam Asy'ari dan Imam Maturidi, serta fikih dari empat mazhab klasik (Hanafi, Maliki, Syafi'i, Hambali).

  • Nilai-nilai Utama Aswaja dalam NU

    • Tasamuh (toleransi): sikap saling menghormati dan menghargai perbedaan, terutama dalam masalah khilafiyah (perbedaan pendapat dalam fiqh).

    • Tawasuth (moderat): menghindari sikap ekstrem dan fanatik dalam beragama.

    • Tawazun (seimbang): mengambil sikap yang proporsional dan adil dalam berbagai aspek kehidupan.

    • I'tidal (adil): konsisten dalam menegakkan keadilan sosial dan kemanusiaan.

  • Implementasi Praktis
    NU menginternalisasi nilai-nilai Aswaja dalam pendidikan, dakwah, dan kehidupan sosial untuk membentuk umat Islam yang toleran, berakhlak mulia, dan mampu hidup harmonis dalam masyarakat plural. NU juga aktif menggelar forum ulama internasional untuk menguatkan posisi Aswaja sebagai Islam rahmatan lil alamin.

  • Tantangan dan Respons NU terhadap Aswaja
    NU menghadapi tantangan dari kekuatan liberal yang menentang lembaga agama dan dari Islam politik garis keras. NU merespons dengan menguatkan nilai-nilai Aswaja melalui konsolidasi organisasi, pengembangan media, pendidikan, dan penguatan peran masjid sebagai pusat peradaban.

Secara keseluruhan, NU memandang Aswaja sebagai fondasi untuk menjalankan Islam yang moderat, toleran, dan inklusif dalam konteks Indonesia yang plural, dengan tujuan menciptakan masyarakat yang adil, sejahtera, dan harmonis.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline