Hujan turun di halaman
Sejuk dingin di kulitku yang coklat sawo matang
Tetes-tetesnya mewakili air mata di hati
Sesedih itu bidadari di sana
Hingga hujan tak kunjung reda
Airnya mengalir lewati selokan pinggir jalan
Terus hingga ke sungai kecil ujung desa lanjut ke Sungai Serayu hingga ke samudra luas
Seluas kesabaran
Selapang dadaku yang terus memaafkanmu hingga ujung waktu
Hujan ku belajar darimu tentang ketekunan
Tak kenal bosan
Luruh jatuh tanpa mengeluh
Banjarnegara, 21 Oktober 2022 saat hujan merinai