Lihat ke Halaman Asli

Salfilia N

Mahasiswi

Aksi Generasi Gen Z Cegah Obesitas

Diperbarui: 28 Januari 2022   13:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber : pixabay

Sampan melaju dari hulu, cakeppp...
Pergi ke hulu ambil limau,
Aku ini gendut dari dulu,
Biar gendut banyak yang mau..
.

Jiah...jiah...jiah

PJJ & WFH Bikin Gembrot?
Awas Nyalakan Tanda Bahaya Obesitas!

Tahukah Kompasianer?
Kegemukan (obesitas) pada remaja terjadi karena pola makan.

Ditambah pandemi Covid-19 yang telah bergulir selama 1 tahun lamanya berdampak pada berbagai hal, seperti pola makan dan aktivitas fisik.

Berdasarkan hasil riset Obesity Research and Clinical Practice menunjukkan 22% responden mengalami kenaikan berat badan 2,5-5 kg akibat menghabiskan banyak waktu di rumah selama pandemi.

Lalu, Apa Penyebab Obesitas?

Permasalahan kesehatan sering terjadi pada remaja. Problematika tersebut sangat mengancam masa depan remaja Indonesia, mengingat bahwa gizi adalah investasi bangsa. 

Pada Riset Kesehatan Dasar (2018), 20% anak usia sekolah dan remaja mengalami kelebihan berat badan dan 29,5% mengalami obesitas. 

Penyebab utama masalah kesehatan yang dialami remaja ialah pola makan yang asal-asalan. Dari : Tidak selalu sarapan, makan berlebihan & cepat saji, kurang mengonsumsi serat buah & sayur, meminum minuman soda, kurang tidur dan kurang melakukan aktivitas fisik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline