Saya mesti mengakui bahwa meski saya tak hendak memilih, ternyata ada iklan kampanye partai politik yang saya senangi, paling saya senangi. Yakni iklan yang berlatar audio "Yoo yo aayoo!" itu. Meski saya tak memperhati dan tak peduli bagaimana visualnya iklan itu. Tapi saya akui, itu memang asyik banget. Asyik di kuping. Lebih asyik dari iklan politik berlatar audio "Tolak Poligami" yang kemarin saya bully, yang saya apresiasi maksudnya.
Memang, naluri, eehhh insting saya masih manusiawi banget bisa merasakan keasyikan itu, meski beberapa tahun belakangan ini saya mencoba menghindari musik, tapi "yoo ayo"nya Via Vallen itu memang menarik, mungkin karena suara seksinya itu tadi.
Eeehh ada lagi, yang menarik. Tiba-tiba di televisi tayang iklan baru. Menampilkan animasi seorang pendekar tua sedang berlaga melawan bayangan hitam bertanduk. Setan kah? Entahlah. Setan bisa siapa saja. Dari golongan jin dan manusia. Demikian surat An-Nas. QS.114:6.
Harus diakui, iklan kampanye dalam tahapan Pemilu 2019 ini lebih menggelitik dibandingkan pemilu-pemilu sebelumnya. Menggelitik, menarik, mengusik, jadi pengen diulik-ulik. Patut diacungi jempol, kreatif banget!.
Pertanyaannya, seberapa besar iklan menarik tadi bisa menarik suara pemilih? Ini yang lebih menarik untuk diamati, layak diperhati. Sayangnya, ini baru bisa diketahui pasti setelah kita menyaksikan penghitungan resmi suara pemilih hasil pemilu nanti. Artinya, tidak bisa sekarang ini. Maka dengan sangat menyesal, terpaksa ulasan ini saya batasi sampai di sini dulu.