Bersyukur: Menemukan Hikmah di Balik Setiap Peristiwa
Hidup ini tidak selalu berjalan sesuai dengan keinginan kita. Kadang sesuatu yang kita anggap musibah, ternyata justru menyelamatkan kita dari bahaya yang lebih besar. Kadang apa yang kita kira sebagai kehilangan, justru adalah hadiah tersembunyi yang baru bisa kita pahami setelah waktu berlalu. Inilah makna sejati dari bersyukur: menerima setiap peristiwa dengan hati terbuka, karena selalu ada hikmah yang menyertainya.
Kisah Sang Raja dan Penasehatnya
Alkisah, seorang raja pergi berburu bersama penasehat setianya. Di tengah hutan, ketika asyik mengejar buruan, sang raja terjatuh dan tanpa sengaja melukai dirinya sendiri dengan belati. Telunjuknya terpotong.
Sang raja murung, merasa kehilangan dan penuh penyesalan. Penasehatnya mencoba menenangkan dengan berkata:
"Segala yang terjadi ada hikmahnya. Mari kita syukuri."
Namun, kata-kata itu justru membuat sang raja marah. Ia merasa dipermainkan dan akhirnya memerintahkan pengawal untuk memenjarakan penasehatnya.
Enam bulan berlalu, telunjuk sang raja sembuh. Ia kembali berburu bersama penasehat baru. Karena terlalu semangat mengejar buruannya, mereka tersesat di hutan. Di sanalah mereka ditangkap oleh sebuah suku primitif yang masih melakukan ritual persembahan manusia.
Raja dan penasehat barunya hampir menjadi korban. Namun, setelah dimandikan, para tetua suku melihat telunjuk raja tidak lengkap. Mereka menganggapnya cacat dan tidak layak dijadikan persembahan. Sang raja pun ditendang keluar, sehingga selamat dari bahaya. Penasehat barunya tidak seberuntung itu---ia dijadikan korban dalam ritual.
Susah payah, akhirnya sang raja berhasil kembali ke istana. Saat itu, ia teringat pada kata-kata penasehat lamanya. Seketika ia memerintahkan untuk membebaskannya dari penjara. Dengan penuh penyesalan, raja menceritakan semua yang terjadi.
Namun, betapa terkejutnya raja ketika penasehatnya justru berkata: