Kita semua suka euforia 17 Agustus. Jalanan rame sama umbul-umbul, anak-anak ketawa lari bawa kelereng, bapak-bapak lomba tarik tambang, emak-emak rebutan kursi musik berhenti. Seru banget!
Tapi di balik semua keceriaan itu, pernah nggak kita mikir: "Gue udah merdeka belum... di dalam hati?"
Penjara yang Bukan Penjara
Negara kita udah bebas dari penjajahan puluhan tahun lalu. Tapi hati? Kadang masih dijajah hal-hal kayak:
Overthinking yang bikin kepala mumet.
Fear of Missing Out (FOMO) tiap lihat feed orang lain.
Dendam lama yang nggak kelar-kelar.
Rasa nggak pernah cukup walau udah punya banyak.
Itu kayak lomba panjat pinang: kita terus naik, tapi yang kita ambil ternyata cuma plastik kosong, karena yang kita kejar nggak pernah bikin puas.
"Kemenangan terbesar adalah kemenangan atas diri sendiri." -- pepatah bijak lintas zaman
Bebas yang Sebenarnya
Buddha pernah berkata, "Dia yang menguasai dirinya sendiri lebih besar daripada dia yang menguasai ribuan orang di medan perang."
Artinya, bebas itu bukan berarti kita bisa melakukan apa aja tanpa aturan. Bebas itu punya kendali atas pikiran, emosi, dan tindakan kita.
Bayangin lomba makan kerupuk. Semua orang fokus gigit kerupuknya, nggak peduli teriak-teriak orang di sekitar. Hidup juga gitu: kalau mau merdeka, kita harus fokus ke tujuan baik kita, bukan terganggu sama komentar atau drama orang lain.
Upgrade Perjuangan