Keluarga merupakan lingkungan utama yang membentuk perkembangan mental dan emosional anak. Namun, tuntutan dan harapan yang tinggi dari keluarga, terutama orang tua, sering kali menjadi sumber tekanan psikologis yang signifikan bagi anak. Tekanan ini dapat berdampak negatif pada kesehatan mental dan kesejahteraan anak dalam jangka pendek maupun panjang.
Bentuk Tuntutan Keluarga yang Menimbulkan Tekanan
Tuntutan keluarga biasanya berkaitan dengan ekspektasi tinggi terhadap prestasi akademik, perilaku, karir, atau pencapaian tertentu. Anak-anak sering dihadapkan pada harapan untuk selalu berprestasi sempurna, memenuhi standar yang kadang tidak realistis, dan mengikuti keinginan orang tua tanpa ruang untuk diskusi atau ekspresi perasaan
Dampak Tekanan Psikologis pada Anak
Tekanan yang terus-menerus dari keluarga dapat menyebabkan berbagai gangguan mental dan emosional pada anak, antara lain:
- Gangguan kecemasan dan stres berkepanjangan
Anak merasa terjebak dalam tekanan untuk memenuhi harapan yang tinggi, yang memicu rasa cemas dan stres kronis.
- Depresi dan gangguan suasana hati
Perasaan putus asa, kehilangan minat pada aktivitas yang sebelumnya disukai, serta perubahan mood drastis dapat muncul akibat tekanan berlebihan.
- Penurunan kepercayaan diri dan motivasi
Kritik yang berlebihan dan kurangnya apresiasi membuat anak meragukan kemampuan diri, sehingga menurunkan motivasi untuk berusaha dan berkembang.
- Gangguan makan dan tidur
Tekanan psikologis juga dapat memicu gangguan fisik seperti masalah pola makan dan gangguan tidur
- Kesulitan dalam hubungan sosial
Anak yang merasa tertekan cenderung mengalami kesulitan berinteraksi dengan teman sebaya dan membangun hubungan sosial yang sehat.
Faktor Penyebab Tekanan Berlebih
- Kurangnya komunikasi terbuka dalam keluarga