Lihat ke Halaman Asli

Berhentilah Mencaci-maki dan Menghujat Kawan

Diperbarui: 23 Juni 2015   23:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Berhentilah mencaci maki dan menghujat kawan ...

Andaikan garis hidup menuliskan calon - calon pejabat itu adalah Bapakmu
Andaikan garis hidup menuliskan calon - calon pejabat itu adalah Ibumu
Andaikan garis hidup menuliskan calon - calon pejabat itu adalah Saudaramu

Dan mereka melakukan kesalahan-kesalahan dalam hidup

Apakah kamu akan tetap kritis tajam dan sinis terhadap mereka ?
Apakah kamu akan tetap menyebarkan keburukan-keburukan mereka kepada teman-temanmu ?

Apakah kamu akan menuliskan di FB, Twitter, Path kamu ...
"Bapakku seorang caleg dari partai XXX mendadak stress karena tidak terpilih, silahkan bertabbayyun mengenai kebenarannya"

Berlakulah adil untuk saudara Muslimmu, kalau kau ingin dia berubah menjadi lebih baik, nasehatilah dengan cara yang baik.(sembunyi-sembunyi).

Bila saudaramu tidak berubah setelah kau nasehati, apakah kau mengira kau akan bisa merubah hati manusia selain Allah yang memberikan petunjuk ?

Maka bersabarlah dan berdoalah, kewajibanmu untuk menasehati sudah terpenuhi.

“Wahai khalifah Ali, mengapa pemerintahanmu banyak di kritik oleh orang tidak sebagaimana pemerintahannya Abu Bakar dan Umar?!” Sahabat Ali Menjawab, “Karena pada zaman Abu Bakar dan Umar yang menjadi rakyat adalah aku dan orang-orang yang semisalku, sedangkan rakyatku adalah kamu dan orang-orang yang semisalmu!!” (Syarh Riyadhus Shalihin, Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline