Lihat ke Halaman Asli

Sajak-sajak dalam Diam

Diperbarui: 25 Juni 2015   01:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hai Cinta, bolehkah aku bertanya, bagaimanakah ciri-ciri pangeran idaman yang kau suka....?

Hai Cinta, apakah ia hanya ada dalam mimpimu ataukah ia nyata...?

Apakah ia mampu membuatmu tersenyum dan tertawa bersama..?

Apakah ia mau berbagi rasa denganmu dalam suka dan duka..?

Apakah ia sanggup melindungimu dari badai pasir ketika menyerang, atau angin dingin yang menusuk tulang..?

Apakah ia mampu menjadi bentengmu ketika panah samsara datang...??

Jawablah, hanya ada kita berdua disini,

Mungkin angin mendengarkan, tetapi angin terlalu sibuk untuk memperhatikan.

Aku pikir, angin punya urusan yang lebih penting daripada urusan kita ini, seperti membawa ombak ke tepi pantai ataupun memberi kabar nelayan bahwa akan terjadi hujan badai.

Walaupun Tuhan diatas tahu, dan sang rembulan menyaksikan., tapi biarlah ini menjadi rahasia kita, rahasia diantara dua insan manusia yang dilanda asmara. Dan kita hanyalah salah dua diantara berjuta-juta juta umat manusia di muka bumi ini. Mungkin yang lain tidak akan ambil bagian, dan mereka tidak akan mengacuhkan karena mereka sudah sibuk dengan urusannya masing-masing. Merekapun sama seperti kita, manusia yang menyimpan beribu masalah dalam lemarinya dan lembaran-lembaran masalah itulah yang membuat mereka terpaku dengan gelisahnya.

Hai Cantik, apakah kamu akan menerima pria yang setia, pengertian dan berhati baik, ataukah ada di luar itu yang membuatmu tertarik..?,

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline