Lihat ke Halaman Asli

The Sas

Si Penggores Pena Sekedar Hobi

Senja di Tanjung Putat

Diperbarui: 12 September 2020   19:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

"Aku ingin kita bertemu sore ini di Tanjung Putat."

Begitu bunyi pesan dihandphone Dewa. Dari Kennova.

Dewa menarik nafasnya. Ia sebenarnya sedikit berat memenuhi ajakan ini. Tapi ia meyakinkan dirinya, harus, biar semuanya jelas.

Sekitar pukul empat Dewa melajukan motor vespanya ke batas utara Pulau Bangka. Pantai Tanjung Putat, salah satu tempat wisata di Kecamatan Belinyu.

Desau pohon kelapa yang hampir menjadi korban abrasi laut, ditingkahi nakalnya tiupan angin barat. Perahu-perahu nelayan tertambat manis di perairan. Hingga bebatuan hasil karya seniman alam yang bertebaran menghiasi Pantai Tanjung Putat.

Dewa naik ke salah satu batu yang lumayan besar. Disana sudah menunggu seorang gadis jelita sedang asyik memandang laut pasang. Ombak datang bergulung-gulung memecah pantai kemudian mengulanginya lagi dari awal, terus tanpa henti, tanpa lelah.

"Kennova."

Gadis itu menoleh mendengar namanya dipanggil. Deg, jantung Dewa berdegup sejenak melihat senyuman manis Kennova yang dulu pernah dan sekarang pun masih memesona dirinya.

"Dewa."

"Apa kabar, Va?" tanya Dewa kemudian duduk di samping Kennova.

"Alhamdulillah baik. Kamu?" Kennova balik bertanya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline