Lihat ke Halaman Asli

sandra umar

Jujur Apa adanya

Pengalaman Mistis Memotret di Curug Panjang

Diperbarui: 19 Januari 2020   19:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri


[Kisah ini terjadi tiga bulan lalu,tepatnya di awal bulan September tahun 2019.]


Hari telah beranjak siang, si Jhon masih terparkir manis digarasi. Maklumlah jalan Jakarta yang selalu macet membuat aktifitas saya lebih sering menggunakan motor. Oh iya Jhon adalah mobil Pajero sport yang baru satu tahun belakangan ini terpakir manis di garasiku . Alhamdulillah hasil jerih payah jadi Photografer selama dua tahun, terbeli juga mobil impian walaupun Second.

Hari ini saya bersama Dion rekan sesama fotografer yang menyukai foto-foto lanscape, berencana untuk motret air terjun di daerah Puncak Bogor.
Kebetulan hari ini weekday jadi jalanan lumayan senggang, perjalanan kami menuju Puncak hanya memakan waktu 1 jam dengan terlebih dahulu saya mampir ke Bogor untuk menjemput Dion yg tinggal di dekat terminal Baranangsiang.

Air terjun Curug Panjang ini mudah di akses, Lokasinya hanya 7 km dari jalan raya Puncak. Jalan kesini awalnya bagus kanan kiri kita bisa melihat deretan vila-vila mewah,namun setelah melewati Pusdik Reskrim Polri Mega mendung jalan mulai menyempit dan agak berbatu melewati perkampungan penduduk. Untunglah si Jhon saya sangat cocok dipakai di kondisi seperti ini. Setelah badan bergoyang-goyang ketika ban menerjang jalan bergelombang,akhirnya sampai juga di pintu gerbang Curug panjang.

Melihat sekeliling nampak suasananya masih sepi,maklum tempat ini rame hanya hari weekend saja dan hari sudah menunjukan pukul 16.00. Hanya terlihat dua orang penjaga tiket yang sedang asik menikmati kopinya.

Setelah membayar tiket masuk sebesar 15.000 rupiah, kami berdua masuk menyusuri jalan setapak menuju air terjun sepanjang jalan dihiasi ranting2 pohon yang menjulur kejalan dan sesekali diiringi siulan burung-burung liar.

Tidak lama berjalan akhirnya terdegarlah suara deru air terjun, Dion nampak makin semangat melangkahkan kakinya, maklumlah dia sangat semangat jika motret alam seperti gunung dan air terjun.

Benar saja sampai air terjun hanya ada kami berdua. Dion langsung saja memasang tripod dan bersiap2 mengabadikan air terjun yang melambai dengan indahnya. Baru lima menit motret, Tiba2 cuaca berubah begitu cepat langit yang tadi terlihat biru menjadi hitam pekat tanda akan turun hujan. Seperti kita ketahui di pegunungan seperti ini cuaca memang bisa berubah dengan cepatnya.

"Ah, hujan lagi." Kata Dion nampak kesal sambil merapikan peralatanya karena hujan mulai turun.

Untunglah tidak jauh dari lokasi ada gubuk tua untuk berteduh.

"Udah dapet gambar bagus,yon" Saya coba menanyakan kepada Dion yang sedang melihat hasil jepretannya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline