Lihat ke Halaman Asli

Jokowi Dibentengi Duet Maut Marga Batak

Diperbarui: 13 Oktober 2020   16:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tribunnews.com

SEORANG pimpinan suatu negara yang menganut iklim demokrasi sudah hampir dipastikan dihadapkan pada dua sikap dari masyarakat yang dipimpinnya. Pro dan kontra.

Pun dengan Republik Indonesia yang saat ini dipimpin oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ia juga kerap dihadapkan situasi yang saling berlawanan. 

Bagi partai koalisi pemerintah tentu menjadi kewajibannya untuk membela setiap kebijakan yang dikeluarkan Presiden Jokowi. Bagi mereka yang memilih bersebrangan atau partai oposisi pun demikian. Akan berupaya untuk mencari celah kelemahan pemerintah. 

Dari kelemahan ini mereka selalu mencoba melancarkan beragam kritik. Kritikan tersebut kadang konstruktif, tetapi kebanyakan justru destruktif. Bahkan, tak jarang cenderung nyinyir dan sarkasme. 

Seperti diketahui, pada masa pemerintahan periode kedua, Presiden Jokowi memang kerap mendapat kritik tajam bahkan berujung pada isu pemakzulan. Misal terkait masalah Revisi UU KPK dan Perppu nomor 1 tahun 2020 tentang kebijakan ekonomi dalam penanganan pandemi virus Korona (Covid-19). 

Isu pemakzulan terhadap Presiden Jokowi kembali berhembus pada beberapa waktu belakangan. Pemantiknya Omnibus Law Rancangan Undang-Undang Cipta Kerja (RUU Ciptaker) yang disahkan menjadi Undang-Undang oleh DPR pada sidang paripurna, Senin (5/10/20). 

Oleh pihak-pihak kontra pemerintah atau khususnya kaum buruh, UU Ciptaker dianggap hanya akan menguntungkan pihak investor, pengusaha dan dunia bisnis tanah air. Sementara buruh justru dirugikan. 

Maka, aksi massa besar-besaran pun tak terelakan. Mereka menolak UU Ciptaker dan menuntut Presiden Jokowi segera menerbitkan Perppu. 

Belum jelas langkah apa yang akan diambil pemerintah atau pun Presiden Jokowi. Kekeuh mempertahankan UU Ciptaker atau menuruti kemauan pendemo. 

Yang pasti, apapun yang menjadi kebijakan pemerintah atau Presiden Jokowi akan selalu dibela oleh tokoh yang satu ini. Ia adalah pria bermarga Batak, Ruhut Sitompul. 

Pembelaan atau kesetiaan Ruhut pada penguasa sudah tak perlu diragukan. Saat masih berseragam Partai Demokrat dan Soesilo Bambang Yudhoyono menjadi presiden, si raja minyak dari Tarutung ini selalu berada pada barisan depan jika ada lawan politik yang menyerang partai atau pemerintah. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline