Lihat ke Halaman Asli

Billa

Fresh Graduate Ilmu Komunikasi

Poskota News: Menarikkah sebagai Media Online?

Diperbarui: 14 September 2017   11:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Halaman awal POSKOTA NEWS

Teknologi dan informasi nampaknya semakin hari semakin berkembang pesat. Perkembangan yang pesat ini tentu saja semakin memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi manusia. Hal ini berpengaruh pada gaya hidup manusia sehari-hari. Salah satunya dalam hal mendapatkan informasi dan berita.

Dulu, manusia mengandalkan media cetak seperti surat kabar untuk mendapatkan informasi dan berita. Mereka harus menunggu paling tidak satu hari untuk mendapatkan kembali informasi dan berita terbaru. Namun, di zaman yang serba internetini, manusia dapat dikatakan lebih menyukai informasi dan berita yang disajikan dalam bentuk online. Banyak yang mengatakan bahwa informasi yang didapat dari media online lebih cepat, murah, dan mudah. Selain itu, berita yang disampaikan dalam media online cenderung singkat sehingga mempersingkat waktu membaca. Tak jarang, berita-berita nya juga mengandung fitur multimedia sehingga terlihat lebih menarik. Tak heran jika pembaca media online tidak mudah merasa bosan saat membaca berita di media online. Untuk mengetahui bagaimana seharusnya website berita online menarik pembaca, mari kita ambil contoh POSKOTA NEWS.

POSKOTA NEWS adalah salah satu media online yang ada di Indonesia. POSKOTA NEWS dulunya adalah surat kabar yang terbit di Jakarta. Surat kabar ini pertama kali terbit pada tanggal 14 April 1970 oleh Jahja Surjawinata, Harmoko, Tahar, Abiyasa, dan Pansa Tampubolon. Mengikuti perkembangan zaman, surat kabar tersebut kemudian menerbitkan versi digital/online pada tahun 1999 yang saat ini dikenal sebagai POSKOTA NEWS.

KONTEN - TEXT FORMATING

Menurut http://www.macloo.com/webwriting/index.htm terdapat beberapa tips atau kaidah penulisan untuk web. Berita-berita terkini (hardnews) yang ada di POSKOTA NEWS banyak yang sudah sesuai, yaitu terdiri dari kurang lebih 100 kata. Berita-berita softnewspun cenderung berkisar antara 150-250 kata. Namun, dalam beberapa artikel yang ditampilkan dalam rubrik 'Nah Ini Dia',berita-berita yang ditulis masih banyak yang lebih dari 400 kata. Hal ini tidak didukung dengan pemberian subjudul. Padahal, sesuai yang tercantum dalam web, dikatakan bahwa jika suatu artikel berita ditulis lebih dari 300 kata harus ada pemberian subjudul. Ini dilakukan agar pembaca lebih mudah membaca berita secara efektif sehingga pembaca tidak mudah merasa bosan ketika membaca berita.

 Judul awal yang ditulis dalam artikel POSKOTA NEWS sudah sesuai. Terbukti, dari membaca judulnya saja, saya sudah bisa menebak-nebak apa yang akan dibahas dalam berita tersebut. Sayangnya, hampir sebagian besar artikel yang ditulis di POSKOTA NEWS belum menggunakan boldface. Padahal, penggunaan boldfacedapat membantu pembaca untuk menemukan apa yang mereka inginkan. Namun menariknya, beberapa artikel yang ada di POSKOTA NEWS menggunakan list berupa pemberian angka. Hal ini bisa dilihat dalam contoh berita di http://poskotanews.com/2017/09/07/hingga-hari-ini-sudah-268-jemaah-wafat-di-tanah-suci/, yaitu penulisan jemaah haji Indonesia yang wafat di tanah suci secara rinci dengan pemberian angka. Selain itu, dalam beberapa artikel softnews juga juga menggunakan list angka, misalnya dalam artikel berikut http://poskotanews.com/2016/12/11/penat-dan-sesak-perlu-selingan-alam-ini-tempatnya/.

Lists angka dalam POSKOTA NEWS

Sumber: Screenshot POSKOTA NEWS http://poskotanews.com/

KONTEN -- TEXT KONTEN

Menurut http://www.macloo.com/webwriting/index.htm terrdapat beberapa tips penulisan web yang berkaitan dengan konten, yaitu brevity, sentence structure, active verbs, say what you mean,dan juga redundancy.

Jika dikaitkan dengan brevity, artikel berita yang ada di POSKOTA NEWS sudah sesuai. Artikel penulisannya sudah cukup padat, terbukti dari banyaknya artikel yang berkisar 100 kata. Apa yang ingin disampaikan kepada pembaca sudah to the point, sehingga cocok dengan konsep say what you mean. Struktur kalimatnya juga mudah dipahami. Selain itu, tidak terjadi pengulangan berita atau redundancydi POSKOTA NEWS. Berita yang disampaikan selalu berbeda angle dengan berita sebelumnya meskipun topik yang dibahas sama. Kemudian mengenai active verbs, POSKOTA NEWS tentu sudah menerapkan konsep ini. Meski tak jarang, ada beberapa berita yang menggunakan kalimat pasif, salah satunya adalah http://poskotanews.com/2017/09/08/enam-rumah-di-tebet-dilalap-si-jago-merah/

LINKS

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline