Lihat ke Halaman Asli

syarifuddin abdullah

TERVERIFIKASI

Penikmat Seni dan Perjalanan

Pengalaman Setelah Pulih dari Covid-19

Diperbarui: 4 Januari 2021   06:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kompas.com

Pada periode November 2020 hingga 1 Januari 2021, saya melakukan 6 (enam) kali test PCR (Polymerase Chain Reactio). Tiga yang pertama hasilnya negatif. Test yang keempat dan kelima positif. Lalu test PCR keenam kembali negatif. Alhamdulillah.

Cerita dan urusannya pun menjadi panjang serta merepotkan diri sendiri dan orang lain. Sebelum lanjut, mohon maklum jika artikel ini akan relatif panjang. Karena banyak catatan tambahan yang mungkin lebih bermanfaat dibanding plot utamanya.

Test 6 kali dalam 45 harian

Dalam rentang waktu sekitar 45 harian, pada periode November 2020 hingga 1 Januari 2021, saya melakukan 6 (enam) kali test PCR (Polymerase Chain Reactio). Tiga yang pertama alhamdulillah hasilnya negatif. Test yang keempat dan kelima positif. Lalu PCR keenam kembali negatif.

Test pertama: 14 November 2020

Saya melakukan test PCR dan hasilnya negatif, sebagai persyaratan untuk bisa terbang dari Amsterdam ke Jakarta. Di sejumlah Bandara di dunia, termasuk Bandara Schiphol Amsterdam, sebagian besar maskapai memang mensyaratkan semua penumpang harus membawa sertifikat hasil test PCR positif yang saat itu durasi berlakunya 14 hari sebelum terbang. Ada beberapa maskapai yang tidak mensyaratkan sertifikat PCR.

Test kedua: 16 November 2020. 

Saya seharusnya terbang pukul 18.00 CET pada 16 November 2020. Dan kebetulan pada Senin pagi itu, ada test PCR massal di lingkungan kerja, jadi saya ikut saja. Sekaligus ingin mengetes dan mengkonfrontir hasil PCR pertama (14 November 2020). Alhamdulillah, test kedua ini juga negatif. Dengan begitu, saya praktis terbang dari Amsterdam ke Jakarta dengan dua sertifikat PCR yang negatif.

Karena itu, selama perjalanan, saya cukup pede. Di pesawat, posisi duduk penumpang normal. Tak ada kursi yang dikosongkan. Pesawatnya hampir penuh. Termasuk ketika transit di Istanbul sekitar 3,5 jam. Saya beraktivitas normal di Bandara Istanbul.

Test ketiga: 25 November 2020

Karena naik pesawat dari Amsterdam ke Jakarta kurang lebih 15 jam, plus waktu transit, maka setelah tiba di Jakarta, saya melakukan test PCR lagi pada 25 November 2020, untuk memastikan aman dari paparan corona selama perjalanan. Hasilnya juga negatif.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline