Lihat ke Halaman Asli

Rustina M Noveny

SI East Kutai East Borneo

Membuka Pertumbuhan Spiritual, Bagaimana Microlearning Mengubah PAK?

Diperbarui: 12 Maret 2024   15:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: Photo by Ray_Shrewsberry on Pixabay

Seiring dengan kemajuan teknologi yang pesat, metode pembelajaran tradisional dalam pendidikan agama Kristen juga mengalami perubahan. Salah satu metode yang semakin populer adalah microlearning. Dalam artikel ini, dibahas tentang konsep microlearning dalam pendidikan agama Kristen, manfaatnya, serta bagaimana hal ini dapat mengubah cara kita belajar dan tumbuh secara spiritual.

Konsep Microlearning dan Manfaatnya

Microlearning adalah pendekatan pembelajaran yang menggunakan konten pendek dan ringkas untuk memberikan informasi yang spesifik dan terarah. Microlearning adalah metode pembelajaran yang dilakukan oleh para pengajar dengan cara yang lebih singkat. 

Secara sederhana, microlearning adalah metode pembelajaran untuk jangka pendek. Meskipun tidak ada definisi baku untuk microlearning, banyak yang sepakat bahwa ini adalah metode pembelajaran yang singkat. Contohnya, metode pembelajaran ini dapat berupa seminar yang biasanya hanya berlangsung dalam beberapa hari. 

Microlearning juga dapat diterapkan oleh pihak sekolah atau kampus untuk mendukung metode pembelajaran yang lebih variatif. Metode ini memiliki beberapa manfaat yang signifikan dalam pendidikan agama Kristen. 

Pertama, pembelajaran mikro memungkinkan siswa untuk belajar secara mandiri dan fleksibel. Dengan menggunakan modul pendek, peserta didik/mahasiswa dapat belajar sesuai dengan kecepatan dan jadwal mereka sendiri. Hal ini memungkinkan mereka untuk menjelajahi topik tertentu secara mendalam tanpa terburu-buru.  

Kedua, pembelajaran mikro juga memungkinkan peserta didik/mahasiswa untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang topik yang diajarkan. Dengan fokus pada konten yang terkonsentrasi, peserta didik/mahasiswa dapat memperoleh pengetahuan yang lebih mendalam dan memahami konsep-konsep yang kompleks dengan lebih baik. Pembelajaran mikro juga memungkinkan peserta didik/mahasiswa untuk mengulangi materi dengan mudah, sehingga memperkuat pemahaman mereka tentang topik tersebut.

Beberapa contoh konten microlearning meliputi:

  1. Teks: frase atau paragraf pendek yang mudah dipahami.
  2. Gambar: foto nyata atau ilustrasi.
  3. Video: video pendek sebagai bagian dari pembelajaran.
  4. Audio: rekaman suara dari pengajar.
  5. Tes dan kuis.
  6. Game dalam proses belajar mengajar.

Microlearning merupakan metode yang digunakan dalam menyampaikan materi pelajaran dengan cara memecahnya menjadi unit-unit informasi yang lebih kecil atau pendek. Istilah microlearning muncul pertama kali di tahun 1963 dalam sebuah buku berjudul The Economics of Human Resources yang ditulis oleh Hector Correa.  

Sumber gambar: archive.org

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline