Lihat ke Halaman Asli

Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri)

TERVERIFIKASI

Guru SD, Penulis buku

Siswa Enggan Mengikuti Upacara Bendera? Berikut Manfaat Upacara

Diperbarui: 7 Januari 2022   15:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pelaksanaan upacara bendera. Sumber : IDN.times.

Pembaca, masih ingatkah dengan upacara bendera di kala SD? atau ketika SMP? Pernahkan anda menjadi petugas upacara?

Adalah pertanyaan yang membawa kita  mengingat kembali masa-masa lalu, mungkin diantara pembaca ada yang pernah menjadi pemimpin upacara, pengibar bendera, atau dirijen lagu Indonesia Raya.

Mengingat kembali masa-masa itu rasanya ingin kembali ke zaman dulu. Namun, yang kini akan saya bahas adalah pentingnya kegiatan upacara bagi siswa-siswi di sekolah.

Upacara bagi sebagian anak menjadi momok. Ada yang senang, merasa puas karena sukses menjalankan tugasnya. Namun, ada yang enggan menjadi petugas karena merasa tidak mampu menjalankannya dengan baik.

Begitu juga bagi peserta upacara, ada yang suka pun juga ada yang tidak suka karena capek, panas dan merasa tidak kuat berdiri lama di lapangan.

Pagi itu, hari masuk pertama semester 1 bertepatan hari senin, untuk mengawali kegiatan kami dewan guru sepakat mengadakan upacara bendera hari Senin.

Karena mendadak kami hanya menunjuk langsung siswa dan siswi yang kami anggap mampu untuk menjalankan tugasnya. Sejak pandemi hingga saat ini  pihak sekolah tidak mengadakan upacara artinya sudah dua tahun lebih mereka tidak melaksanakan upacara.

Walhasil ketika pertama kami melaksanakannya, semua petugas masih banyak yang keliru, lupa bagaimana aturan baris-berbaris, bagaimana aba-aba siap, istirahat, hormat dan lain-lain.

Saya cukup memahami mereka yang saat ini kelas 6, dua tahun lalu kelas 4. Pada waktu kelas 4 mereka belum pernah menjadi petugas upacara, biasanya kami memberlakukan petugas upacara bagi siswa yang sudah kelas 5 dan 6 secara bergantian.

Ketika persiapan upacara dimulai, pembawa acara segera membacakan susunan upacara. Pada saat pemimpin upacara memasuki lapangan upacara, dengan percaya diri pemimpin upacara memasuki lapangan tapi apa yang terjadi diluar dugaan, menjadikan peserta upacara tertawa, karena langkahnya bedo (tangan kanan maju bersamaan kaki kanan, demikian juga sebaliknya tangan kiri maju bersamaan tangan kiri).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline