Lihat ke Halaman Asli

Perapian Yang Kita Tunggu

Diperbarui: 12 Oktober 2025   22:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sejak ufuk kemarin
Bait-bait ini tak lagi tenang
Bagaimana ya
Jika pada akhirnya
Semua huruf hanya berujung padamu?

Perapian yang kita tunggu, kini menyala
Tak mungkin ku tuang air,
Sebelum kau duduk pasrah
Dalam hangatnya ikatan kita

Aku mungkin hanyalah abu
Yang sudah habis terbakar
Tapi dirimu terus menerimaku
Walau angin pun enggan membawa sisa namaku

Marilah, jangan sampai tertinggal.
Tataplah kepingan senja itu
Aku membawanya jauh-jauh
Supaya bersama waktu
Kenangan ini tak berubah jadi debu

Sebab debu pun tahu, aku pernah menjadi api bersamamu.

Sumedang, 12 Oktober 2025

Suri Aini Iswarani

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline