Lihat ke Halaman Asli

Ronald SumualPasir

Penulis dan Peniti Jalan Kehidupan. Menulis tidak untuk mencari popularitas dan financial gain tapi menulis untuk menyuarakan keadilan dan kebenaran karena diam adalah pengkhianatan terhadap kemanusiaan.

Polemik Kelas Foundation Wapres Gibran.

Diperbarui: 25 September 2025   21:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Foundation: Penyetaraan Pendidikan yang Kerap Disalahpahami

*) Tulisan ini sekedar kontribusi atas polemik  pendidikan  foundation Wapres Gibran yang disetarakan dengan lulusan SMA. Tulisan ini tidak bertujuan untuk membela Wapres Gibran tapi meluruskan pemahaman mengenai foundation srcara umum. CMIIW.

------

Di ruang publik Indonesia, nama Gibran Rakabuming pernah ramai diperdebatkan, bukan hanya karena posisinya sebagai anak presiden, dan sekarang menjabat sebagai Wakil Presiden tetapi juga terkait status ijazah SMA yang dianggap "hilang" atau "tidak jelas". Perdebatan itu semakin ramai karena Gibran tetap bisa melanjutkan studi Strata 1 ( Bradford University- kelas affiliasi) di luar negeri, tepatnya di Singapura, dengan menggunakan jalur foundation program di UTS Insearch di Australia, setelah sebelumnya bersekolah di Orchid Secondary School dan MDIS di S'pore.

Bagi sebagian masyarakat, hal ini menimbulkan tanda tanya besar: Bagaimana mungkin seseorang bisa kuliah tanpa ijazah SMA? Apakah foundation benar-benar bisa disetarakan dengan ijazah SMA? Ataukah ada kelonggaran khusus karena status sosialnya?

Sesungguhnya, jawabannya sederhana: foundation adalah jalur resmi yang diakui secara internasional sebagai pengganti ijazah SMA. Persoalan muncul karena publik Indonesia belum sepenuhnya memahami perbedaan sistem pendidikan nasional dengan sistem pendidikan di Inggris, Australia, dan negara-negara lain yang memakai model serupa.

1. Sistem Pendidikan Indonesia vs Luar Negeri

Indonesia menganut sistem 12 tahun sekolah: 6 tahun SD, 3 tahun SMP, dan 3 tahun SMA. Setelah lulus SMA, barulah siswa bisa melanjutkan kuliah ke universitas dalam negeri.

Namun, di banyak negara maju, terutama Inggris dan Australia, jalur menuju universitas membutuhkan 13 tahun sekolah. Misalnya:
*Inggris: siswa harus menyelesaikan Year 13 atau memiliki sertifikat A-Level/IB Diploma.
*Australia: siswa wajib lulus Year 12 (setara dengan SMA plus satu tahun tambahan dibanding Indonesia).

Artinya, lulusan SMA Indonesia dianggap "satu tahun kurang" bila langsung mendaftar ke universitas di negara tersebut. Untuk menjembatani kesenjangan ini, dibuatlah jalur foundation program.

2. Apa Itu Foundation Program?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline