Lihat ke Halaman Asli

Rohana Harahap

Berbagi motivasi

Krisis Ekonomi Global Akibat Wabah pada saat Pandemi

Diperbarui: 13 Agustus 2020   02:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

OPINI - Krisis ekonomi global akibat wabah virus Corona atau pandemi Covid-19 , kegiatan logistik, pariwisata dan perdagangan merupakan sektor yang memperoleh dampak besar dari wabah virus Corona. Hal ini diakibatkan larangan sejumlah pemerintah untuk melakukan perjalanan ke luar negeri dan penutupan beberapa sektor pariwisata dari wisatawan mancanegara.

Dampak sektor perdagangan, khususunya ekspor dan impor, bahan baku dan barang modal. Produksi turun, barang langka dan harga barang terus meningkat sehingga menimbulkan inflasi. Kenaikan harga barang yang langkah langkah yang menurun kondisi fatal daya beli masyarakat. Sebagian bahan baku untuk industri di Indonesia sendiri masih dipasok dari China yang mengalami gangguan produksi akibat karantina di sejumlah daerah untuk membendung pandemi Covid- 19 .

Ini menjadi sesuatu yang luar biasa tidak dari peran teknologi komunikasi. Tingkat persebaran informasi yang cepat menimbulkan kepanikan yang dahsyat di masyarakat. Implikasinya membuat perilaku masyarakat berubah. Kepanikan tersebut salah satunya mengakibatkan ketimpangan antara permintaan dan penawaran.

Saat ini ekonomi global mengalami krisis akibat pandemi Covid-19 , indeks bursa saham rontok. Nilai tukar rupiah terhadap dolar USA melemah hal ini diakibatkan banyaknya investor asing meninggalkan pasar keuangan Indonesia, pasar saham anjlok, mempengaruhi perekonomian dalam negeri.

Penguatan dollar USA ini terjadi karena kepanikan di pasar global akibat Covid-19 serta bergejolaknya pasar minyak. Kemungkinan rupiah akan melemah terus terhadap nilai tukar dolar AS.

Wabah Covid-19 ini bukan hanya kontrol penyakit yang mempengaruhi kesehatan, namun juga dampak ekonomi, karena semakin banyak pekerja yang terinfeksi maka semakin banyak pula biaya produksi yang ditanggung oleh negara.

Resiko terhadap kesehatan yang semakin tinggi dan ekonomi akan mempengaruhi produktivitas perawatan yang tinggi akibat banyaknya yang terdampak. Yang dibutuhkan penanganan yang serius dan kebijakan yang tegas dan tepat sasaran untuk menyelesaikan krisis ekonomi tersebut.

Seruan untuk pemberlakuan jarak sosial yang berdampak pada dampak yang tidak menjauhkan hubungan fisik manusia namun juga perilaku ekonomi masyarakat. Namun, pilihan untuk social distancing lebih baik dari keputusan untuk lockdown dan kebijakan herd imunitas .

Wacana kuncian DAPAT MEMBUAT Laju Perekonomian Semakin Berat. Tingkat konsumsi melemah yang mempengaruhi indikator penopang ekonomi. Pasokan bahan pangan dan kebutuhan yang menurun mengakibatkan harga naik. Hal ini akan menimbulkan kelangkaan barang yang akhirnya akan menimbulkan keresahan sosial.

Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi agar tetap berjalan di tengah krisis ekonomi akibat wabah covid -19 , pemerintah Indonesia telah mengeluarkan stimulus yang terangkum ke dalam 3 stimulus yaitu stimulus fiskal, non fiskal dan sektor ekonomi.

Stimulus ketiga tersebut berkaitan dengan kebutuhan masyarakat dalam bidang usaha, bisnis, pajak dan sebagainya. Menteri Keuangan Indonesia Sri Mulyani telah berkoordinasi bersama OJK, Lembaga Penjamin Simpanan dan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline