Lihat ke Halaman Asli

Kopi

Diperbarui: 1 Mei 2023   20:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di depan kedai kopi,

Ia duduk sendiri di keramaian,

menoleh ke sana kemari di balik layar cahaya,

menghidu aroma kopi

dan menyusuri rasa yang terjebak di sudut hati.

"Aku ingin jujur.

Kali ini, seutuhnya."

Sore semakin larut.

Perjalanan manusia menulikan kupingnya.

Jemarinya sibuk mengetikkan kata

sebuah surel yang ingin mengatakan:

"Kawan, kau bukan lagi si bandel

yang usil."

Ia berpikir sejenak

dan tersenyum singkat

cukup kecamuknya.

Kopi itu pahit,

asam, dan ada manisnya.

Malang,

1 Mei 2023




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline