Di tengah perdebatan publik mengenai pendekatan terbaik untuk menangani kenakalan remaja, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengambil langkah berbeda dari Provinsi Jawa Barat yang kini menjadi sorotan.
Alih-alih Barak Militer, Jakarta Buka Ruang untuk Tumbuh
Sementara Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi (KDM), menjalankan program pendidikan berkarakter di barak militer bagi siswa bermasalah, Pemprov DKI Jakarta menegaskan tidak akan menempuh jalur yang sama. Menurut juru bicara Gubernur Jakarta Pramono Anung, Ciko Hakim, Jakarta memiliki pendekatan tersendiri yang lebih edukatif, partisipatif, dan humanis dalam membina generasi muda. "Masalah remaja bukan semata-mata soal kedisiplinan, tapi karena tidak tersalurkannya energi mereka ke arah yang positif," ujar Ciko.
Program-Program Alternatif di Jakarta
Jakarta memilih memperbanyak ruang dan kegiatan positif bagi anak-anak muda, dengan berbagai program seperti:
Membuka taman kota selama 24 jam
Mengaktifkan kembali balai rakyat
Menyediakan akses perpustakaan dan GOR (Gelanggang Olahraga)
Membuka ruang komunitas dan ruang kreatif remaja
Menginisiasi kegiatan religius seperti "Manggarai Bersholawat" sebagai pendekatan kultural untuk mengurangi tawuran