Wonosobo, Kompasiana --- Bagi sebagian orang, secangkir kopi atau teh di pagi hari mungkin hal biasa. Namun, bagi SD Negeri 4 Binangun, Kecamatan Watumalang, Kabupaten Wonosobo, sebuah mug bergambar logo sekolah kini punya cerita tersendiri --- kisah tentang kreativitas, ketulusan, dan rasa terima kasih dari seorang mahasiswa muda.
Ia adalah Rizki Ardi Pratama, mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES) dari Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi, yang menjadi sosok di balik karya kecil tersebut. Pada Jumat, 3 Oktober 2025, Rizki melaksanakan kegiatan Bakti Akademisi sebagai bagian dari Mata Kuliah Techno Preneurship. Dalam kegiatan itu, ia mempersembahkan produk kreatif berupa mug gelas dengan desain logo SD Negeri 4 Binangun.
Mug tersebut bukan sekadar cendera mata, tetapi simbol penghargaan dan rasa terima kasih atas sambutan hangat yang ia terima selama menjalankan kegiatan di sekolah tersebut.
"Saya ingin memberikan sesuatu yang sederhana, tapi bisa dikenang. Mug ini bukan hadiah mewah, tapi bentuk rasa terima kasih saya untuk sekolah yang sudah membuka kesempatan bagi saya belajar dan berbagi," tutur Rizki.
Dengan segala keterbatasan, Rizki hanya mampu membuat empat buah mug. Namun, keterbatasan itu justru memperlihatkan ketulusan di balik karyanya. Ia memadukan unsur kreativitas dan nilai kewirausahaan---seperti yang diajarkan dalam mata kuliah Techno Preneurship---dengan rasa cinta dan penghargaan terhadap dunia pendidikan dasar.
Pihak sekolah menyambut hangat persembahan tersebut. Mug bergambar logo sekolah itu kini menjadi simbol kecil dari kolaborasi antara kampus dan sekolah dasar, sekaligus bukti bahwa inovasi bisa lahir dari semangat sederhana untuk memberi.
"Kegiatan seperti ini sangat bermanfaat. Kami senang ada mahasiswa yang peduli dan membawa ide kreatif untuk sekolah," ungkap salah satu guru SDN 4 Binangun.
Dari kegiatan Bakti Akademisi ini, Rizki belajar bahwa pengabdian tidak selalu diukur dari besar atau kecilnya karya, tetapi dari niat baik dan dampak yang ditinggalkan. Mug mungkin benda sederhana, tetapi pesan yang dikandungnya jauh lebih besar: tentang rasa syukur, apresiasi, dan semangat berbagi dalam pendidikan.
Dan mungkin, setiap kali guru atau siswa menyesap minuman dari mug itu, mereka akan teringat --- bahwa ada seorang mahasiswa yang pernah datang, berbagi ilmu, dan meninggalkan jejak kebaikan lewat karya kecilnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI