Lihat ke Halaman Asli

Rini Wulandari

TERVERIFIKASI

belajar, mengajar, menulis

Satu Gram Tabungan Emas Pegadaian Maryamah, Demi Masa Depan Sekolah Cucunya

Diperbarui: 26 Juni 2025   19:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

menabung untuk cucu-treasury.com

Maryamah (49 tahun) seorang penjual jamu di Pasar Turi, selalu menyisihkan Rp10.000 per hari, untuk ditukar menjadi tabungan emas. “Nabungnya ya harus emas. Kalau nabung biasa di dompet suka kepakai,” katanya. “Kalau nabung emas, saya tahan.” Niatnya sederhana tapi mulia, ia ingin suatu hari menyekolahkan cucunya tanpa harus berutang. Ia belajar dari kesalahannya di masa lalu, menabung tapi tetap merugi dan anak-anaknya tak bisa melanjutkan sekolahnya.

Jika kelak ia sudah tiada, cucunya bisa tetap sekolah tanpa harus putus di tengah jalan. Sebuah mimpi kecil, tapi ditanamkan dalam bentuk logam mulia yang nyata.

Kini ia menabung emas di pegadaian sedikit demi sedikit dari sisa hasil penjualannya setelah dipotong bahan jualan dan kebutuhan rumah. Ia memang bukan siapa-siapa, tapi di mata cucunya, ia adalah pahlawan, harapan yang tersimpan dalam botol-botol berisi racikan ramuan jamu tradisional miliknya.

diolah dari pegadaian.co.id

Ketika Emas Tak Lagi Hanya Milik Orang Kaya

Awalnya Maryamah mendapat kabar baik tabungan emas itu dari tetangganya yang juga telah menabung emas sejak lama. Tidak kebayang olehnya jika kini menabung semakin mudah. Saya sendiri bisa merasakan ketika dulu menabung emas terasa rumit dan seringkali identik dengan lembaran sertifikat, brankas, atau toko perhiasan besar. Jika tak punya brankas kuatir hilang atau terjadi tindak kriminal, apalagi ketika terjadi bencana tsunami dahulu.

Seiring dengan inovasi dan ketersediaan program Tabungan Emas Pegadaian, kini semua berubah. Tabungan Emas Pegadaian menawarkan berbagai kemudahan, termasuk pembelian emas mulai dari 0,01 gram, transaksi online melalui Pegadaian Digital, dan pencetakan emas fisik. Selain itu, nasabah juga bisa menggadaikan saldo tabungan emas mereka atau menjualnya kembali.

gambar diolah dari pegadaian.co.id

Menabung emas bisa dimulai hanya dengan beberapa ribu rupiah melalui gawai di genggaman tangan. Kemudahan ini membuka peluang baru bagi masyarakat kecil seperti halnya Maryamah untuk mengakses instrumen keuangan yang sebelumnya terasa jauh dan mewah.

Maryamah merasa impiannya untuk menyediakan biaya pendidikan cucunya makin terbentang di depan mata. Apalagi ketika tahu banyaknya kemudahan layanan Tabungan Emas Pegadaian, diantaranya;  Pembelian Awal Terjangkau, sehingga sebagai nasabah Maryamah bisa mulai menabung emas hanya dengan pembelian awal mulai dari Rp 10.000.

Bagi awam sepertinya, transaksinya terbilang mudah. Nasabah pun bisa membeli, menjual, dan mentransfer saldo Tabungan Emas secara online melalui aplikasi Pegadaian Digital.  Lalu saldo Tabungan Emas itu bisa dicetak menjadi emas fisik atau dijual kembali sesuai kebutuhan yang sifatnya sangat fleksibel.

Beruntungnya lagi adanya Jaminan Keamanan, sehingga emas yang disimpan dijamin aman dan diasuransikan, serta merupakan emas 24 karat. Dalam Gadai Tabungan Emas, nasabah bisa dengan mudah menggadaikan saldo Tabungan Emas mereka untuk mendapatkan pinjaman, dengan jaminan saldo emasnya tetap menjadi hak milik nasabah. Biaya pengelolaan rekening dan sewa modal untuk gadai tabungan emas juga relatif ringan.

Bahkan nasabah dapat mencetak saldo Tabungan Emas menjadi emas fisik di outlet Pegadaian atau melalui aplikasi Pegadaian Digital. Nasabah juga bisa menambah saldo Tabungan Emas dengan menyetorkan emas fisik batangan di outlet Pegadaian. Semuanya dengan kemudahan akses yang ramah konsumen.

tabungan gadai emas-diolah dari pegadaian.co.id

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline