Lihat ke Halaman Asli

Rika Apriani

Novelis.

Misteri Kafe Bertembok Hitam

Diperbarui: 2 April 2024   13:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pexels.com / Abigail Olarte 

“Ve, kita jadi makan siang bareng di kantorku?” Ada pesan teks masuk dari Marsha.

Hmm... Sudah hampir jam 12 siang rupanya. Waktu cepat sekali berlalu. Pantas dari tadi perutku terasa lapar. Ujar Venus dalam hati.

“Jadi. Sebentar lagi aku jalan ke sana ya. Kita ketemuan di mana nanti?” Venus membalas pesan teks Marsha.

“Kita makan di food court gedung sebelah kantorku aja. Kamu belum pernah nyobain makan di sana, kan?” Tanya Marsha lewat balasan teksnya.

“Belum.” Venus membalas dengan singkat.

“Nanti kamu tanya security gedung aja lokasinya di mana ya. See you there, Ve.” Marsha mengakhiri pesannya.

Siang itu teramat terik. Matahari tepat berada di atas kepala. Venus mengenakan kaca mata hitamnya dan bergegas berjalan cepat ke arah lobi gedung untuk menghindari panasnya cuaca. Ia melihat ada seorang satpam di depan lobi dan segera menghampirinya.

“Permisi, Pak. Food court ada di lantai berapa ya?” Venus bertanya dengan sopan.

“Food court ada di lantai 3. Mbak naik eskalator aja dua kali. Itu langsung menuju food court.” Jawab Pak Satpam sambil menunjukkan arah eskalator kepada Venus.

“Baik Pak, terima kasih.” Kemudian Venus berjalan ke arah eskalator yang tadi sudah ditunjukkan oleh Pak Satpam.

Sudah di lantai 3. Venus bergumam dalam hati. Ia melihat di sekeliling lantai. Lumayan ramai dengan orang-orang di sana. Ada yang sedang menikmati makan siangnya, ada pula yang sedang lalu lalang hendak memesan makanan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline