Lihat ke Halaman Asli

Puisi | Menanak Cinta

Diperbarui: 19 Agustus 2019   23:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber ilustrasi: pixabay

Istriku menanak cinta
Pagi berwarna pucat
Comberan menggalah selera
Siapa yang bermain layang-layang melangkahi jendela

Istriku membakar kata
Pagi berubah pekat
Comberan hilang dalam gelap
Tak ada layang-layang, lunglai patah oleh hujan

Istriku menutup cerita
Membanting langit dengan ceracau
Kain pel, baju-baju beterbangan
Aku terbang dalam kalut yang lampau
Senasib seperti ular yang tidur sampai musim semi
Ketika salju turun sangat geram
Sangat debam

Ujung Kata, 819




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline