Di era digital, transaksi keuangan menjadi semakin praktis dengan hadirnya berbagai platform pembayaran cashless. Kemudahan ini membawa dampak positif, tetapi juga menimbulkan tantangan baru, terutama bagi Generasi Z dalam mengelola keuangan pribadi. Tanpa kontrol diri (self-control) yang baik, individu dapat terjebak dalam perilaku konsumtif dan sulit mencapai kestabilan finansial.
Self-control dalam konteks keuangan merujuk pada kemampuan seseorang untuk menahan godaan belanja impulsif, mengatur anggaran dengan disiplin, serta membuat keputusan finansial yang bijak. Baumeister mengidentifikasi beberapa aspek penting dalam self-control, yaitu:
- Kontrol terhadap Perilaku: Kemampuan untuk menahan dorongan belanja yang tidak perlu.
- Kontrol terhadap Stimulus: Kesadaran dalam menghadapi iklan atau promosi yang mendorong konsumsi berlebihan.
- Kemampuan Mengantisipasi dan Menafsirkan Peristiwa: Memprediksi dampak finansial dari setiap keputusan yang diambil.
- Pengambilan Keputusan yang Rasional: Mengutamakan kebutuhan dibandingkan keinginan dalam pengelolaan uang.
Studi menunjukkan bahwa individu dengan tingkat self-control yang tinggi lebih mampu menabung secara rutin, mengalokasikan dana untuk investasi, serta menghindari utang konsumtif. Sebaliknya, rendahnya self-control sering dikaitkan dengan kebiasaan boros, penggunaan kartu kredit yang tidak terkontrol, serta minimnya kesiapan menghadapi kondisi finansial darurat.
Dalam era cashless society, Generasi Z menghadapi tantangan unik dalam pengelolaan keuangan. Keberadaan dompet digital, buy now pay later (BNPL), dan kemudahan berbelanja daring sering kali menggoda untuk melakukan pengeluaran di luar batas kemampuan finansial. Oleh karena itu, membangun self-control menjadi aspek krusial dalam mencapai kesejahteraan finansial jangka panjang.
Beberapa cara yang dapat diterapkan untuk meningkatkan self-control dalam pengelolaan keuangan meliputi:
- Membuat anggaran bulanan yang realistis dan disiplin dalam mematuhinya.
- Menetapkan tujuan keuangan jangka pendek dan jangka panjang.
- Mengurangi paparan terhadap godaan konsumtif, seperti membatasi penggunaan aplikasi belanja daring.
- Menggunakan metode pembayaran yang lebih terencana, seperti transfer langsung dibandingkan metode BNPL.
- Meningkatkan literasi keuangan agar lebih sadar akan konsekuensi dari setiap keputusan finansial.
Individu yang mampu mengendalikan keuangan dengan baik akan lebih siap dalam menghadapi tantangan ekonomi dan lebih mungkin mencapai stabilitas finansial di masa depan. Oleh karena itu, meningkatkan self-control dalam pengelolaan keuangan merupakan investasi jangka panjang bagi Generasi Z dalam menghadapi dunia yang semakin terdigitalisasi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI