Lihat ke Halaman Asli

Pemanfaatan Media Cetak dan Digital Tim KKN Undip Untuk Peningkatan Potensi Perekonomian

Diperbarui: 26 Januari 2022   21:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: Dokumentasi Pribadi

Universitas Diponegoro bekerja sama dengan Desa Tawangsari melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik dengan tema pemetaan potensi desa dalam upaya pencapaian SDG'S.

Program KKN ini dilaksanakan di Desa Tawangsari, Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Pelaksanaan ini dimulai pada 18 November 2021 sampai 3 Januari 2022.

Program yang dibawakan dalam KKN tematik ini yaitu Iptek untuk Inklusi Difabel dan Desa Tangguh Bencana.

Dalam rangka mendukung pelaksanaan program tersebut, salah satu mahasiswa Universitas Diponegoro bernama Reski Hadi Peradana dari program studi S1 Teknik Mesin Fakultas Teknik turut serta dalam pelaksanaan KKN Tematik ini.

Kepala Desa Tawangasari, Ibu Yayuk Tutiek Supriyanti yang ditemui pada 20 Desember 2021 mengungkapkan bahwa Desa Tawangsari memiliki potensi UMKM meliputi usaha kuliner, kerajinan batik, serta potensi wisata. Salah satu usaha kuliner yang menjadi mitra dalam KKN Tematik Undip kali ini adalah UMKM Milk Moo yang merupakan UMKM susu perah dengan berbagai variasi untuk menarik minat pembeli dan hal ini dapat menjadi penggerak ekonomi bagi beberapa masyarakat yang tinggal di Desa Tawangsari, kemudian kerajinan batik yakni Workshop Sriekandi Patra yang merupakan tempat pengerajin batik dengan pekerja disabilitas yang bekerja sama dengan CSR Pertamina, serta adanya wisata Edupark yaitu Wisata Cambell 2 Edupark yang merupakan potensi bidang pariwisata di Desa Tawangsasi. Beliau berharap dengan adanya program KKN ini dapat meningkatkan perekonomian desa melalui pengembangan mitra-mitra yang ada.

Minggu-minggu awal dimulainya dengan observasi lapangan mengenai potensi-potensi yang dimiliki Desa Tawangsari. Perizinan dari Universitas Diponegoro ke Bapedda Kabupaten Boyolali, Kecamatan Teras, dan seperangkat Desa Tawangsari. Dilanjutkan dengan observasi potensi masyarakat melalui mitra-mitra.

Setelah observasi dilakukan, masalah-masalah yang dialami oleh mitra antara lain kurang dikenalnya Pasar Kuliner yang ada di Camp Bell 2 serta kurangnya pemasaran hasil karya Batik Sriekandi Patra ke kalangan diluar warga Desa Tawangsari.

Foto: Dokumentasi Pribadi

Oleh karena itu, untuk lebih memudahkan pengunjung dalam mengenali Pasar Kuliner di Camp Bell 2 dari Tim KKN Undip membuatkan banner yang menggambarkan Pasar Kuliner Camp Bell 2.

Diharapkan dengan lebih mudah dikenalinya Pasar Kuliner Camp Bell 2 melalui banner yang telah dibuat dapat meningkatkan pendapatan pedagang yang ada di Pasar Kuliner Camp Bell 2 setiap harinya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline