Desa Kemantren, Kecamatan Jabung -- Dalam rangka mendukung program SELANTANG (Sekolah Lansia Tangguh), mahasiswa KKN Universitas Negeri Malang mengadakan kegiatan edukatif bertajuk "Mie Bayam Sehat: Menuju Hidup Lebih Bugar" di balai desa setempat pada Rabu (01/10/2025). Kegiatan ini diisi dengan penjelasan manfaat bayam untuk lansia, demonstrasi pembuatan mie bayam, serta senam persendian sebagai bagian dari upaya menjaga kebugaran tubuh lansia.
Koordinator tim KKN menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan memberi pengetahuan praktis kepada lansia bahwa makanan sehat tidak harus mahal dan sulit dibuat. Mereka ingin memperkenalkan alternatif praktis: mie bayam, yang bisa dipraktikkan di rumah.
Sebelum proses demonstrasi dimulai, tim mahasiswa membuka sesi edukasi mengenai keunggulan bayam bagi kesehatan lansia. Mahasiswa menjelaskan bahwa bayam kaya zat besi, vitamin A, C, antioksidan, serta mineral penting seperti kalsium, yang membantu menjaga kesehatan tulang, penglihatan, dan daya tahan tubuh. Untuk lansia, tambahan nutrisi semacam itu sangat krusial mengingat risiko anemia, kerapuhan tulang, dan peradangan yang lebih tinggi.
Setelah materi teori, peserta lansia mengikuti demonstrasi langsung cara membuat mie bayam sehat. Proses dimulai dari penghalusan bayam menjadi sari sayuran, pencampuran ke dalam adonan tepung, penggilingan, pemotongan, hingga pemasakan ringan. Seluruh langkah dipandu mahasiswa agar mudah diikuti oleh peserta.
Pendemonstrasian Pembuatan Mie Bayam (Sumber: Arsip Pribadi Penulis)
Para lansia terlihat antusias mencoba bagian-bagian praktis --- mencampur adonan, membentuk mi, hingga bertanya bagaimana mengenai cara memasak agar nutrisi bayam tetap terjaga.
Tidak berhenti di demonstrasi masakan, tim KKN juga memfasilitasi senam persendian ringan. Gerakan senam difokuskan pada bagian sendi utama: pergelangan tangan, siku, leher, lutut, dan pergelangan kaki. Iringan musik lembut membuat suasana senam lebih menyenangkan dan tidak terasa berat bagi para peserta lansia. Banyak dari mereka mengungkapkan setelah senam, tubuh terasa lebih "ringan" dan tidak begitu kaku seperti sebelumnya.
Senam Osteoporosis (Sumber: Arsip Pribadi Penulis)
Istri Kepala Desa Kemantren, Ibu Anis, ikut berpartisipasi dan menyampaikan apresiasi. Ia berharap kegiatan seperti ini tidak hanya sekali dilaksanakan, tetapi bisa terprogram secara berkala agar lansia di desanya makin sehat dan aktif. Ia menyebut bahwa program SELANTANG bisa makin lengkap apabila edukasi gizi dan aktivitas fisik diberikan bergantian di setiap sesi.
Respons masyarakat, khususnya lansia peserta, sangat positif. Beberapa dari mereka menyampaikan bahwa sebelumnya mereka menganggap makanan sehat sulit dan "kurang menarik", namun setelah melihat langsung pembuatan mie bayam, mereka merasa tertantang untuk mencoba di rumah. Senam persendian pun dirasa menyenangkan sekaligus bermanfaat untuk menjaga fleksibilitas tubuh.