Lihat ke Halaman Asli

Kenapa SSD yang Sama Bisa Berbeda Kualitasnya Setelah Beberapa Tahun?

Diperbarui: 3 Juli 2025   13:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi SSD (Sumber; https://www.digitaltrends.com/computing/how-to-install-a-solid-state-drive-in-your-laptop/ )

Ketika Nama Tak Lagi Menjamin Isi

Pernah beli SSD merek tertentu---misalnya, "X200 Pro 1TB"---lalu beberapa tahun kemudian beli lagi seri yang sama, tapi hasilnya mengecewakan? Kok lebih lemot, lebih cepat panas, bahkan ada yang cepat rusak? Padahal namanya sama, desain kotaknya juga sama, dan dari luar nggak kelihatan bedanya.

Selamat datang di dunia silent downgrade---praktik industri teknologi yang mungkin tidak ilegal, tapi cukup mengganggu bagi para pengguna yang tahu.

Fenomena ini memang jarang dibicarakan secara gamblang di brosur atau forum resmi, tapi realitanya banyak terjadi. Artikel ini akan membedah kenapa SSD dengan merek dan seri yang sama bisa punya kualitas berbeda setelah beberapa tahun, dan apa konsekuensinya buat kamu sebagai pengguna.

Apa Itu Silent Downgrade?

Silent downgrade adalah istilah untuk perubahan spesifikasi komponen penting di dalam produk teknologi tanpa mengubah nama produknya. Dalam konteks SSD, ini berarti produsen mengganti:

  • NAND flash (komponen penyimpan data)

  • Controller (otak dari SSD)

  • DRAM buffer (yang kadang dihilangkan)

...tanpa memberi tahu konsumen, atau mencantumkan di kemasan. Hasilnya, dua SSD dengan nama dan kemasan yang sama bisa punya performa dan daya tahan yang sangat berbeda.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline