Pernahkah kamu mengalami SSD tiba-tiba tidak terbaca, atau sistem mendadak freeze lalu tidak bisa booting? Lalu kamu berpikir, "SSD kan harusnya awet, gak ada part mekanik. Kok bisa rusak?" Nah, selamat datang di dunia nyata, tempat teknologi secerdas apapun tetap bisa tumbang---dan terkadang, lebih cepat dari yang kita duga.
Artikel ini akan mengajak kamu menyelami dunia yang jarang terekspos: autopsi digital terhadap SSD yang gagal. Bukan sekadar tebak-tebakan NAND-nya aus atau ada bad block. Kita akan bongkar: chip mana yang rentan, bagaimana arsitekturnya saling bergantung, dan kenapa SSD modern tetap bisa mati mendadak.
Membuka Casing: Apa Saja Isi Perut SSD?
Di luar, SSD terlihat simpel. Tapi begitu dibuka, kamu akan melihat dunia miniatur digital yang kompleks. Secara umum, di dalam SSD terdapat beberapa komponen utama:
Controller -- Otak dari SSD. Dialah yang mengatur semua operasi: baca-tulis, error correction, wear leveling, garbage collection, dan banyak lagi.
DRAM Cache (tidak selalu ada) -- Buffer sementara untuk mempercepat akses data.
NAND Flash -- Tempat data kamu disimpan secara permanen.
Power Management IC (PMIC) -- Mengatur distribusi tegangan ke semua komponen.
Firmware ROM / EEPROM -- Menyimpan kode booting SSD dan data pengenal.
Capacitor / Supercap -- Untuk SSD enterprise, menjaga kestabilan saat listrik padam mendadak.