Lihat ke Halaman Asli

Pola Asuh Yang Tepat Untuk Anak Usia Dini

Diperbarui: 24 September 2025   17:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Samarinda, 24 September 2025 -- Masa usia dini (0--6 tahun) dikenal sebagai masa keemasan atau masa (golden age), dimana pada masa ini perkembangan berkembang sangat pesat,berkembangnya fondasi kepribadian, sosial, serta kognitif terbentuk. Oleh karena itu, pemilihan pola asuh yang tepat menjadi hal yang krusial bagi orang tua untuk memastikan anak tumbuh menjadi individu yang mandiri, cerdas, dan berkarakter baik.

Para ahli perkembangan anak menekankan bahwa pola asuh yang paling efektif bukanlah yang kaku dan otoriter, melainkan yang bersifat demokratis atau sering disebut authoritative parenting.

Pola asuh demokratis menyeimbangkan antara kehangatan dan batasan (struktur). Ini berarti orang tua:

Memberikan kehangatan dan dukungan emosional: Anak merasa dicintai, didengarkan, dan diterima. Ini membentuk rasa percaya diri dan ikatan yang kuat (attachment) antara anak dan orang tua.

Menetapkan aturan yang jelas dan konsisten: Anak perlu tahu batasan perilaku yang dapat diterima. Aturan ini harus dijelaskan dengan alasan yang dapat dipahami, bukan sekadar perintah.

Mendorong kemandirian dan pengambilan keputusan: Anak diberikan kesempatan untuk memilih dan mencoba hal baru sesuai usianya, yang penting untuk mengembangkan inisiatif dan kemampuan memecahkan masalah.

Menggunakan disiplin positif: Fokus pada pengajaran dan pembinaan, bukan hukuman fisik atau verbal yang menyakitkan. Contohnya, menggunakan time-out yang bertujuan menenangkan diri atau natural consequence (konsekuensi alami dari tindakan)

Anak-anak yang dibesarkan dengan pola asuh demokratis cenderung memiliki:

Regulasi Emosi yang Lebih Baik: Mereka belajar mengelola perasaan marah, frustrasi, atau sedih karena orang tua telah memvalidasi dan membantu mereka menamai emosi tersebut.

Kompetensi Sosial yang Tinggi: Mampu berinteraksi dengan baik, menunjukkan empati, dan menyelesaikan konflik secara sehat.

Prestasi Akademik yang Baik: Keterampilan kognitif didukung oleh rasa ingin tahu yang didorong dan lingkungan belajar yang aman.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline