Lihat ke Halaman Asli

Rahmat Setiadi

Karyawan swasta yang suka nulis dan nonton film

Ama Odong-odong dan Ulang Tahun

Diperbarui: 16 November 2022   05:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok Pribadi

Tanggal 9, 10, 11 dan 12 November 2022 menjadi hari yang cukup melelahkan, namun semuanya berjalan lancar tanpa menyisakan rasa kecewa ataupun efek kesehatan yang menghambat aktivitas di hari berikutnya. Tanggal 9 dan 10 November sudah sekilas saya ceritakan. Bisa dilihat di Journey Kepahlawanan

Tanggal 11 November 2022 kegiatan saya masih berlanjut. Hari itu adalah hari kelahiran putri kami yang kedua tahun. Hari Jum'at penuh barokah dan kebahagiaan keluarga kami turut dirayakan oleh warga setempat. Hari ulang tahun putriku itu berbarengan dengan hajatan tetangga, resepsi sunatan, yang menanggap hiburan Kirab Odong-odong Kerawang.

Meskipun bukan keluarga kami yang menyelenggarakan, tapi kegembiraan bahkan kehebohan meliputi warga satu gang bahkan hampir seluruh penghuni perumahan tempat kami tinggal. Kirab ini memang berkeliling, dengan start dari depan rumah pemangku hajat menyusuri jalan gang menuju jalan utama perumahan, dan lanjut menurut rute yang sudah disepakati dalam surat ijin keramaian yang diterbitkan oleh pihak Pemerintah Desa.

Kirab Odong-odong Kerawang kali ini mengusung lima tandu Garuda kencana, dua naga dan badut-badut serta seperangkat alat musik dengan tumpukan salon beserta genzet diesel dalam satu gerobak besi yang ditarik manual. Satu rombongan kirab ini kurang lebih melibatkan 50 orang, termasuk penyanyi. Tidak terputus, musik dan lagu mengiringi rombongan sepanjang perjalanan hingga kembali ke rumah pemangku hajat.

Selain si pengantin sunat, empat Odong-odong karakter Garuda kencana lainnya bisa ditunggangi oleh tetangga dekat dan sanak-saudara pemangku hajat namun tidak oleh warga lainnya. Nah! Tidak mau ketinggalan, putriku pun kuajukan tapi urung, karena putriku ketakutan. Namun begitu, ia tetap ingin menonton dan mengiringi rombongan kirab itu hingga selesai.

Sepertinya tepat jika kita mengatakan bahwa ini adalah hiburan massal. Kirab ini akan melambat perjalanannya jika ada dari para penonton yang "nyawer". Parade akan bergerak di tempat dan melakukan atraksi saat saweran cukup banyak atau ada seseorang yang sengaja menyawer dengan saweran yang menonjol jumlah uangnya. Ini adalah saat-saat yang paling menghibur.

Para pengusung Odong-odong akan menggoyangkan usungannya, bergerak saling silang sambil meneriakkan yel-yel. Karakter naga yang terdiri dari dua orang di tiap naga ( mirip barongsai ) lebih atraktif, mereka berdiri, memainkan mata dan mulutnya. Para badut juga tidak hanya berjoget, tapi memainkan akrobatik dan drama yang mengundang tawa. Kesemuanya berusaha berinteraksi dengan penonton. Suara sound sistem beserta biduannya larut dalam riuhnya keramaian.

Kolase Dok Pribadi 

Penonton anak-anak ada yang ketakutan, ada yang menertawakan temannya yang ketakutan, ada yang pura-pura takut dengan lari menjauh lalu kembali mendekati. Tawa dan jerit suka cita seiring musik dan lagu yang tiada henti.

Lebih dari dua kilometer rute yang ditempuh rombongan Kirab Odong-odong ini, beranjak dari depan rumah pemangku hajat sekitar jam satu siang dan kembali lagi sekitar jam empat sore. Sepanjang perjalanan ada saja dari mereka yang minum dan makan roti disela-sela kesibukannya. Rombongan kirab ini tampak sudah terbiasa dan terlatih. Hal itu terlihat dari kekompakan gerak dan adanya koordinator aksi yang tampak mengerti sekali keadaan personil.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline